Ekonomi Circular dan Gerakan Slow Fashion di Industri Fashion
Meskipun tantangan yang dihadapi oleh industri fashion cukup besar, beberapa gerakan positif dan solusi sudah mulai muncul.Â
Konsep ekonomi circular, yang mendorong penggunaan kembali, daur ulang, dan pemulihan bahan dalam siklus produksi, menjadi semakin populer.Â
Beberapa perusahaan fashion berkomitmen untuk mengadopsi praktik ini, memperpanjang umur pakaian dan mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan.
Gerakan Slow Fashion, yang menginisiasi eco fashion atau fashion ramah lingkungan, menjadi langkah positif dalam menghadapi dampak negatif overpopulation dan overconsumption di industri fashion.Â
Eco fashion menekankan pada produksi pakaian secara etis dengan mempertimbangkan aspek kesejahteraan pekerja, bahan berkelanjutan, dan mengurangi jejak karbon.
Alternatif Konsumsi dan Peran Pemerintah dalam Peningkatan Kesadaran Lingkungan
Melibatkan masyarakat untuk membuat pilihan konsumsi yang lebih berkelanjutan adalah langkah penting dalam mengatasi overpopulation dan overconsumption. Beberapa alternatif yang dapat diambil oleh konsumen adalah:
Slow Fashion dan Trenstime: Memilih pakaian dengan siklus hidup yang lebih panjang, bukan hanya mengikuti tren terbaru.
Beli Baju Bekas: Membeli pakaian bekas atau vintage dapat mengurangi tekanan terhadap produksi baru.
Pertukaran Barang Pribadi: Praktik pertukaran atau penjualan barang pribadi yang tidak terpakai dapat mengurangi kebutuhan akan produk baru.