Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Overpopulation dan Overconsumtion: Dilema Lingkungan di Balik Fast Fashion

20 Desember 2023   18:00 Diperbarui: 21 Desember 2023   23:53 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ilustrasi ekonomi circular, mendaur ulang pakaian. sumber: freepik
ilustrasi ekonomi circular, mendaur ulang pakaian. sumber: freepik

Ekonomi Circular dan Gerakan Slow Fashion di Industri Fashion

Meskipun tantangan yang dihadapi oleh industri fashion cukup besar, beberapa gerakan positif dan solusi sudah mulai muncul. 

Konsep ekonomi circular, yang mendorong penggunaan kembali, daur ulang, dan pemulihan bahan dalam siklus produksi, menjadi semakin populer. 

Beberapa perusahaan fashion berkomitmen untuk mengadopsi praktik ini, memperpanjang umur pakaian dan mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan.

Gerakan Slow Fashion, yang menginisiasi eco fashion atau fashion ramah lingkungan, menjadi langkah positif dalam menghadapi dampak negatif overpopulation dan overconsumption di industri fashion. 

Eco fashion menekankan pada produksi pakaian secara etis dengan mempertimbangkan aspek kesejahteraan pekerja, bahan berkelanjutan, dan mengurangi jejak karbon.

Alternatif Konsumsi dan Peran Pemerintah dalam Peningkatan Kesadaran Lingkungan

Melibatkan masyarakat untuk membuat pilihan konsumsi yang lebih berkelanjutan adalah langkah penting dalam mengatasi overpopulation dan overconsumption. Beberapa alternatif yang dapat diambil oleh konsumen adalah:

  1. Slow Fashion dan Trenstime: Memilih pakaian dengan siklus hidup yang lebih panjang, bukan hanya mengikuti tren terbaru.

  2. Beli Baju Bekas: Membeli pakaian bekas atau vintage dapat mengurangi tekanan terhadap produksi baru.

  3. Pertukaran Barang Pribadi: Praktik pertukaran atau penjualan barang pribadi yang tidak terpakai dapat mengurangi kebutuhan akan produk baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun