Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Misteri Harga Tiket Konser di Indonesia, Antara Strategi Pemasaran dan Faktor Kapitalisme

13 Desember 2023   18:00 Diperbarui: 18 Desember 2023   16:20 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi makelar tiket konser. sumber: freepik

Hiburan, khususnya dalam bentuk konser musik, bukan sekadar seni pertunjukan, melainkan telah menjadi elemen vital dalam kehidupan masyarakat modern, termasuk di Indonesia. 

Namun, di balik euforia dan antusiasme yang menyertai konser, muncul tantangan utama bagi para penggemar, yaitu harga tiket yang terkadang dianggap mahal. 

Pertanyaan mengapa konser di Indonesia terasa lebih mahal dibandingkan dengan beberapa negara lain seperti Singapura atau Australia menjadi suatu misteri yang membutuhkan eksplorasi lebih lanjut.

Dalam artikel ini, kita akan menyelidiki fenomena ini lebih mendalam, mencoba memahami faktor-faktor yang berkontribusi pada harga tiket konser yang terkadang membuat kita terkesima. 

Dari perspektif ekonomi, kita akan menjelajahi apakah perasaan bahwa konser di Indonesia mahal adalah ilusi semata atau realitas yang tidak dapat dihindari.

Inflasi atau Ilusi: Menilik Harga Tiket dari Sudut Pandang Waktu

Persepsi bahwa harga tiket konser terus naik sering kali diasosiasikan dengan efek inflasi. 

Namun, apakah argumen ini berdiri tegak saat kita mengkaji harga tiket dari perspektif waktu? Dalam perjalanan sejarah, kita dapat menilai perubahan harga tiket sebagai suatu indikator dari dinamika industri hiburan.

Melalui kacamata inflasi, kenyataannya adalah harga tiket konser tidak mengalami lonjakan yang signifikan jika kita melihatnya sepanjang kurun waktu tertentu. 

Bahkan, perubahan teknologi yang cepat, seperti kemunculan konser hologram dan platform streaming, memberikan alternatif hiburan dengan biaya yang lebih terjangkau. 

Oleh karena itu, pertanyaannya adalah apakah mahalnya tiket konser sebenarnya hanya merupakan ilusi yang dapat diatasi dengan pemahaman lebih mendalam tentang evolusi industri ini.

Dinamika Industri Konser: Bisnis Menguntungkan dengan Sentuhan Seni

Industri konser, tidak hanya menjadi wadah bagi artis untuk bersinar dan berkolaborasi, namun juga menjelma menjadi sumber pendapatan yang signifikan. 

Artis-artis terkenal tidak hanya mendapatkan keuntungan dari penjualan tiket, tetapi juga dari penjualan merchandise dan dukungan sponsor. 

Sebagai contoh, penampilan Blackpink dan Coldplay di sebuah konser bisa menghasilkan pendapatan miliaran rupiah, menandai besarnya dampak ekonomi yang dimiliki oleh industri konser.

Meskipun pendapatan besar tercipta, pertanyaan mendasar yang perlu dijawab adalah mengapa tiket konser di Indonesia terasa mahal. 

Dalam menyusun pemahaman kita, kita akan membongkar beberapa elemen yang mungkin menjadi pendorong mahalnya harga tiket.

Faktor Kapitalisme: Penentu Harga Berdasarkan Permintaan dan Penawaran

Dalam era kapitalisme, harga tiket konser sebagian besar ditentukan oleh hukum dasar pasar, yakni aturan supply dan demand. 

Jika permintaan tinggi sementara tiket terbatas, penyelenggara konser memiliki keleluasaan untuk menetapkan harga tiket lebih tinggi. 

Dalam konteks ini, ketidakseimbangan nilai tukar rupiah yang cenderung rendah dan kebijakan harga di setiap stadion dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap penentuan harga tiket.

Terlebih lagi, jumlah stadion di Indonesia yang dapat menggelar konser besar relatif terbatas, menciptakan keadaan di mana persaingan antar tempat konser menjadi minim. 

Situasi ini memberikan peluang bagi penyelenggara untuk menetapkan harga tiket lebih tinggi tanpa harus khawatir kehilangan pangsa pasar.

ilustrasi makelar tiket konser. sumber: freepik
ilustrasi makelar tiket konser. sumber: freepik

Peran Makelar Tiket: Mengapa Harga Tiket Semakin Tinggi?

Salah satu elemen yang sering dianggap sebagai pendorong harga tiket konser yang semakin tinggi adalah peran makelar tiket. 

Saat artis internasional diundang untuk tampil di Indonesia, proses negosiasi melibatkan berbagai pihak, termasuk makelar tiket. 

Peran mereka dalam menetapkan harga tiket secara signifikan dapat mengakibatkan kenaikan harga yang cukup mencolok.

Makelar tiket, sebagai perantara, memanfaatkan kepentingan pasar dan popularitas artis untuk memaksimalkan keuntungan. 

Dengan demikian, harga tiket konser dapat meningkat secara substansial sebagai hasil dari peran makelar yang memainkan perannya dalam menentukan harga di tingkat sekunder.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Tiket Konser di Indonesia

Selain faktor-faktor yang telah diuraikan di atas, beberapa elemen lain juga dapat memengaruhi harga tiket konser di Indonesia:

a. Faktor Kapitalisme dalam Masyarakat Berkembang

Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki dinamika kapitalisme yang unik. Kesenjangan ekonomi dan tingkat daya beli yang bervariasi dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam akses terhadap hiburan, termasuk konser.

b. Peran Infrastruktur dan Birokrasi

Infrastruktur dan birokrasi yang belum sepenuhnya mendukung industri hiburan dapat menjadi hambatan. Stadion yang terbatas dan proses izin yang rumit dapat meningkatkan biaya penyelenggaraan konser, yang kemudian tercermin dalam harga tiket.

c. Faktor Regional dan Permintaan Tinggi

Beberapa artis internasional memiliki basis penggemar yang besar di Indonesia, menciptakan permintaan yang tinggi. Permintaan yang tinggi ini menciptakan tekanan tambahan pada harga tiket konser.

Tips Praktis Membeli Tiket Konser yang Worth It

Meskipun harga tiket konser terkadang dapat terasa mahal, ada beberapa tips yang dapat diambil untuk memastikan pengalaman konser yang worth it:

1. Manfaatkan Program Kartu Kredit

Kartu kredit tertentu sering kali menawarkan akses eksklusif atau potongan harga pada tiket konser. Memilih kartu kredit dengan manfaat yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan konsermu dapat memberikan keuntungan ekstra.

2. Tingkatkan Pendapatan

Meski terdengar sederhana, meningkatkan pendapatan dapat membuka kesempatan untuk menikmati konser dengan harga yang lebih terjangkau. Bekerja untuk meraih pendapatan yang lebih tinggi dapat membuka pintu untuk pengalaman konser yang lebih sering.

3. Manfaatkan Early Access

Beberapa penyelenggara konser memberikan akses awal (early access) kepada pemegang kartu tertentu. Dengan memiliki kartu tersebut, kamu bisa mendapatkan kesempatan untuk membeli tiket lebih awal dan mendapatkan tempat terbaik.

4. Manfaatkan Program Loyalty

Beberapa bank dan penyelenggara konser menawarkan program loyalitas yang memberikan keuntungan tambahan. Misalnya, pembelian tiket dapat memberikan poin yang bisa ditukarkan dengan diskon atau benefit lainnya.

Kesimpulan: Menghadapi Tantangan dan Mencari Solusi Bersama

Konser mahal di Indonesia, pada akhirnya, merupakan hasil dari kombinasi berbagai faktor yang saling terkait. 

Faktor kapitalisme, peran makelar tiket, dan ketidakseimbangan ekonomi adalah elemen utama yang memengaruhi harga tiket. 

Namun demikian, dengan memahami dinamika ini dan mengambil langkah-langkah praktis, kita dapat tetap menikmati keindahan musik secara lebih terjangkau.

Untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap hiburan, perlu adanya pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme industri hiburan dan upaya kolaboratif antara pihak terkait, termasuk pemerintah, penyelenggara konser, dan masyarakat penggemar. 

Dengan demikian, semua pihak dapat merasakan manfaat dari pengalaman konser yang lebih adil dan terjangkau. 

Melalui upaya bersama, kita dapat memperkuat daya tarik konser sebagai bentuk seni yang demokratis dan dapat dinikmati oleh semua kalangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun