Tanpa titik penanda atau pencapaian yang jelas, kita mungkin merasa sulit menilai seberapa jauh kita telah sampai. Pada titik ini, demotivasi dapat merajalela.
Solusinya mungkin terletak pada pendekatan yang lebih terinci terhadap tujuan kita.Â
Memecah target besar menjadi langkah-langkah kecil tidak hanya membuatnya lebih terjangkau, tetapi juga memberikan perasaan pencapaian secara teratur.Â
Ini dapat memberikan dorongan yang diperlukan untuk tetap bergerak maju.
Mengatasi Perfeksionisme: Proses Mulai, Evaluasi, Perbaiki
Perfeksionisme sering kali menjadi penghambat utama. Takut menghasilkan sesuatu yang tidak sempurna atau terlalu terobsesi dengan umpan balik negatif dapat membuat kita terjebak dalam siklus kecemasan dan penundaan.
Cara mengatasi perfeksionisme adalah dengan memulai tanpa memikirkan kesempurnaan.Â
Menggunakan metode timer untuk membatasi waktu pengerjaan bisa menjadi pendekatan yang efektif.Â
Misalnya, menetapkan waktu 60 detik untuk menulis sebanyak mungkin kata-kata.Â
Meskipun hasilnya mungkin tidak sempurna, ini adalah langkah pertama yang diperlukan untuk menciptakan sesuatu yang bernilai.
Setelah kita mulai, evaluasi adalah kunci. Merapikan pekerjaan yang sudah dilakukan dan membuat perbaikan bertahap adalah cara untuk membentuk hasil akhir yang lebih baik.Â