Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Terjebak dalam Rutinitas: Strategi Emas untuk Kembali Bersemangat

30 November 2023   18:00 Diperbarui: 30 November 2023   20:19 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi terjebak rutinitas. sumber: freepik

Tanpa titik penanda atau pencapaian yang jelas, kita mungkin merasa sulit menilai seberapa jauh kita telah sampai. Pada titik ini, demotivasi dapat merajalela.

Solusinya mungkin terletak pada pendekatan yang lebih terinci terhadap tujuan kita. 

Memecah target besar menjadi langkah-langkah kecil tidak hanya membuatnya lebih terjangkau, tetapi juga memberikan perasaan pencapaian secara teratur. 

Ini dapat memberikan dorongan yang diperlukan untuk tetap bergerak maju.

ilustrasi bergerak maju . sumber: freepik
ilustrasi bergerak maju . sumber: freepik

Mengatasi Perfeksionisme: Proses Mulai, Evaluasi, Perbaiki

Perfeksionisme sering kali menjadi penghambat utama. Takut menghasilkan sesuatu yang tidak sempurna atau terlalu terobsesi dengan umpan balik negatif dapat membuat kita terjebak dalam siklus kecemasan dan penundaan.

Cara mengatasi perfeksionisme adalah dengan memulai tanpa memikirkan kesempurnaan. 

Menggunakan metode timer untuk membatasi waktu pengerjaan bisa menjadi pendekatan yang efektif. 

Misalnya, menetapkan waktu 60 detik untuk menulis sebanyak mungkin kata-kata. 

Meskipun hasilnya mungkin tidak sempurna, ini adalah langkah pertama yang diperlukan untuk menciptakan sesuatu yang bernilai.

Setelah kita mulai, evaluasi adalah kunci. Merapikan pekerjaan yang sudah dilakukan dan membuat perbaikan bertahap adalah cara untuk membentuk hasil akhir yang lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun