Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bagaimana Gen Z Mengatasi Tantangan dalam Dunia Kerja dan Kesehatan Mental

22 November 2023   18:00 Diperbarui: 22 November 2023   21:22 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi dunia kerja. sumber: freepik

Generasi Z, kelompok individu yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, kini mendapatkan sorotan besar di berbagai aspek kehidupan. 

Dalam pandangan ini, kita akan membahas secara lebih rinci permasalahan yang dihadapi Generasi Z, mengeksplorasi kelebihan mereka, dan merumuskan solusi-solusi mendalam untuk memperkuat kontribusi mereka dalam dunia kerja dan menjaga kesehatan mental.

Kebebasan dan Teknologi: Keuntungan dan Kerugian

Generasi Z tumbuh dalam era kebebasan dan kemajuan teknologi yang pesat. 

Mereka memiliki akses mudah ke informasi melalui internet, dan keterampilan teknologi menjadi bagian alami dari kehidupan sehari-hari mereka. Namun, dengan kebebasan ini, muncul pula tantangan-tantangan unik.

Kemudahan akses terhadap beragam pilihan hidup membuat Generasi Z cenderung mencari kepuasan instan. 

Mereka terbiasa dengan dunia di ujung jari mereka, di mana informasi dapat diakses dalam sekejap. 

Hal ini dapat menciptakan ketidakmampuan untuk mengembangkan kesabaran dan ketekunan, terutama dalam konteks dunia kerja.

Dalam dunia kerja, kurangnya kesabaran ini tercermin dalam tingkat loyalitas yang rendah terhadap pekerjaan. 

Banyak dari Generasi Z merasa cepat bosan atau tidak puas dengan pekerjaan mereka dan memilih untuk resign dengan cepat setelah diterima. 

Ini menciptakan tantangan bagi para pengusaha yang harus beradaptasi dengan gaya kerja yang lebih dinamis dan eksploratif.

Tantangan dalam Dunia Kerja

Tantangan utama di dunia kerja adalah kurangnya rasa loyalitas. 

Munculnya gig economy dan preferensi Generasi Z untuk fleksibilitas kerja dapat memberikan kontribusi pada kurangnya keterikatan terhadap satu perusahaan. 

Pengusaha harus berpikir kreatif untuk memahami dan memotivasi generasi yang memiliki kebutuhan dan ekspektasi yang berbeda.

Di samping itu, etika kerja yang kurang dan kurangnya ketahanan terhadap tekanan adalah permasalahan lain yang harus diatasi. 

Generasi Z, terbiasa dengan kecepatan informasi dan keinginan untuk pengalaman baru, mungkin mengalami kesulitan beradaptasi dengan tuntutan pekerjaan yang memerlukan kesabaran, ketekunan, dan konsistensi.

Penting untuk diakui bahwa masalah ini bukan semata-mata kesalahan Generasi Z. 

Dalam sejarahnya, mereka tumbuh dalam lingkungan yang mendorong nilai-nilai individualisme dan kebebasan. 

Oleh karena itu, solusi yang efektif melibatkan kolaborasi antara generasi yang berbeda untuk memahami dan menghargai perspektif masing-masing.

Keuangan dan Kesehatan Mental

Aspek keuangan juga menjadi titik perhatian. Generasi Z cenderung mengadopsi konsep "soft saving," di mana lebih banyak uang dihabiskan untuk pengalaman dan self-development daripada diinvestasikan untuk masa depan. 

Ini menciptakan keprihatinan tentang kestabilan keuangan jangka panjang.

Selain itu, masalah kesehatan mental semakin mencuat di kalangan Generasi Z. 

Mereka dilaporkan memiliki tingkat gangguan kesehatan mental yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. 

Faktor-faktor seperti tekanan dari pekerjaan, ekspektasi sosial yang tinggi, dan pencarian konstan akan pengalaman baru dapat menjadi pemicu masalah ini.

Mengapa Ini Bukan Salah Generasi Z?

Penting untuk menciptakan pemahaman bahwa masalah ini bukanlah kesalahan Generasi Z semata. Mereka adalah produk dari lingkungan yang membentuk nilai-nilai dan norma mereka. 

Kebebasan yang diberikan oleh generasi sebelumnya menciptakan landasan di mana individualisme ditekankan lebih dari persatuan. 

Oleh karena itu, solusi yang efektif tidak hanya melibatkan perubahan perilaku Generasi Z tetapi juga melibatkan perubahan dalam pola pikir dan pendekatan dari generasi sebelumnya.

ilustrasi Intergenerational Learning. sumber: freepik
ilustrasi Intergenerational Learning. sumber: freepik

Solusi: Intergenerational Learning

Salah satu solusi potensial untuk mengatasi permasalahan ini adalah melalui intergenerational learning. 

Generasi muda dapat belajar dari pengalaman dan nilai-nilai yang telah terbukti kuat dari generasi sebelumnya. 

Kesabaran, ketaatan terhadap suatu sistem, dan nilai-nilai yang membangun persatuan dapat menjadi modal berharga yang diperlukan dalam dunia kerja yang terus berubah.

Intergenerational learning bukanlah usaha untuk menyalahkan Generasi Z, tetapi merupakan langkah positif untuk mencari cara agar mereka dapat mengintegrasikan nilai-nilai yang dapat membangun fondasi yang lebih kokoh dalam lingkungan kerja dan kehidupan sehari-hari mereka.

Kelebihan dan Potensi Generasi Z

Meskipun dihadapkan dengan tantangan, Generasi Z juga memiliki sejumlah kelebihan yang dapat memberikan kontribusi positif pada perkembangan dunia. 

Mereka tumbuh dalam era digital dan terbiasa dengan teknologi, membuat mereka kreatif, cepat beradaptasi, dan memiliki kemampuan multitasking yang baik.

Selain itu, Generasi Z cenderung memiliki pandangan yang lebih inklusif dan toleran terhadap perbedaan. Ini menciptakan lingkungan yang beragam dan terbuka, yang dapat menjadi modal berharga dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat.

Menghadapi Tantangan Masa Depan

Dalam menghadapi tantangan dan potensi Generasi Z, langkah-langkah konkret perlu diambil. 

Perusahaan dan institusi pendidikan dapat berperan dalam membimbing dan memberikan pendampingan bagi Generasi Z, memberikan mereka pemahaman yang lebih baik tentang dunia kerja dan membantu mengasah keterampilan interpersonal mereka.

Diperlukan juga pendekatan yang holistik dalam mengelola kesehatan mental Generasi Z. 

Kampanye penyadaran, akses lebih mudah ke layanan kesehatan mental, dan pembelajaran strategi coping dapat membantu mengurangi angka gangguan kesehatan mental di kalangan generasi ini.

Kesimpulan

Generasi Z, sebagaimana generasi sebelumnya, memiliki tantangan dan kelebihan masing-masing. 

Mengidentifikasi permasalahan, memahami nilai-nilai yang dapat memperkuat fondasi mereka, dan mengambil langkah-langkah konkret untuk membimbing dan mendukung mereka adalah kunci dalam menciptakan lingkungan yang seimbang dan berkelanjutan.

Dengan pendekatan yang positif, kolaboratif, dan melibatkan semua pihak, Generasi Z dapat memberikan kontribusi yang berharga dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi semua. 

Melalui intergenerational learning, perubahan dalam persepsi dan pendekatan, serta dukungan yang holistik terhadap kesehatan mental, kita dapat membentuk generasi yang tidak hanya sukses dalam dunia kerja tetapi juga mampu menjaga keseimbangan dalam kehidupan mereka secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun