Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Serat Sintesis dan Mikroplastik: Dampak Kelam dari Revolusi Fast Fashion

2 November 2023   18:00 Diperbarui: 2 November 2023   18:02 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sampah plastik. sumber: freepik

Selain itu, polyester juga merupakan sumber utama polusi mikroplastik di lautan.

Mikroplastik: Bahaya Tersembunyi dalam Pakaian

Masalah yang serius yang tak terpisahkan dari industri fast fashion adalah mikroplastik. 

Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran kurang dari 5 mm atau lebih tipis dari rambut manusia. Mikroplastik ini dapat berasal dari pakaian dan memasuki lingkungan, terutama laut. 

Satu hal yang perlu dicatat adalah mikroplastik memerlukan ratusan tahun untuk terurai, dan banyak dari mereka yang akhirnya masuk ke sungai dan lautan. 

Bahkan lebih mengkhawatirkan adalah bahwa mikroplastik ini dapat masuk ke rantai makanan, termasuk konsumsi manusia. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa kita mungkin menghirup 13 hingga 68 serat mikroplastik dari pakaian setiap tahunnya. 

Dampaknya pada kesehatan manusia bisa berupa masalah pernapasan, asma, hingga risiko kanker.

ilustrasi kanker. sumber: freepik
ilustrasi kanker. sumber: freepik

Tantangan dalam Mengatasi Masalah Mikroplastik

Saat ini, brand-brand fast fashion masih menghadapi kesulitan dalam menemukan solusi untuk masalah mikroplastik. 

Hasil survei menunjukkan bahwa banyak perusahaan fashion masih mengabaikan masalah polusi plastik. 

Sedikit yang benar-benar berkomitmen untuk mengurangi penggunaan serat sintetis dalam koleksi mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun