Pertanyaan yang muncul adalah mengapa petani menghadapi kenaikan biaya produksi yang begitu tinggi, sementara harga beras di pasar konsumen tidak naik sejauh itu.Â
Hal ini berkaitan dengan sejumlah faktor, termasuk proses distribusi dan ketidakseimbangan antara petani dan perusahaan penggiling beras besar.
Distribusi dan Peran Penggiling Beras Besar
Dalam rantai pasok beras Indonesia, petani berada di hulu produksi, sementara perusahaan penggiling beras besar dan pedagang beras berperan sebagai perantara dalam proses distribusi.Â
Distribusi beras yang tidak efisien dan kurangnya transparansi dalam proses ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan harga.
Perusahaan penggiling beras besar memiliki peran kunci dalam menentukan harga beras di pasar konsumen.Â
Mereka membeli gabah dari petani dengan harga yang mereka tentukan, kemudian menggilingnya menjadi beras yang siap dijual.Â
Jika harga gabah yang dibayar kepada petani rendah, maka perusahaan penggiling beras besar akan mendapatkan margin keuntungan yang lebih besar ketika menjual berasnya ke konsumen.
Masalah utama terkait harga beras adalah ketidakseimbangan antara harga gabah yang dibayarkan kepada petani dan harga beras di pasar konsumen.Â
Petani cenderung mendapatkan porsi yang lebih kecil dalam rantai distribusi, sementara perusahaan penggiling beras besar mendapatkan lebih banyak.Â
Akibatnya, ketika harga beras di pasar konsumen naik, petani tidak selalu mendapatkan keuntungan yang sebanding.