Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Antara Harapan dan Kenyataan: Menggali Akar Masalah Pengangguran Perguruan Tinggi

20 Agustus 2023   12:00 Diperbarui: 21 Agustus 2023   02:00 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pengangguran (Sumber: Freepik)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki kekuasaan untuk mengatasi masalah ini dengan memaksakan kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri melalui peraturan yang mengikat.

Dalam konteks ini, penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) dapat menjadi langkah yang efektif. 

Melalui Perppu, pemerintah dapat memaksa perguruan tinggi dan industri untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah link-and-match. 

Aturan dapat ditetapkan, seperti kewajiban industri untuk membuka program magang dan perguruan tinggi untuk mengirim mahasiswa magang.

Sebagai langkah lebih lanjut, pemerintah perlu memonitor implementasi perjanjian ini dan menerapkan sanksi bagi pihak-pihak yang melanggar. 

Jika dijalankan dengan baik, pendekatan ini dapat lebih efektif daripada program Prakerja yang saat ini belum memberikan hasil yang jelas.

Implikasi Sosial dan Ekonomi

Tantangan dalam menciptakan link-and-match yang efektif tidak hanya berdampak pada individu lulusan perguruan tinggi, tetapi juga memiliki implikasi yang lebih luas terhadap sosial dan ekonomi suatu negara. 

Pengangguran lulusan perguruan tinggi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, merugikan produktivitas masyarakat, dan bahkan berpotensi menciptakan ketidakstabilan sosial. 

Dengan memaksimalkan potensi dan pengetahuan lulusan, negara dapat mengembangkan industri yang lebih maju dan inovatif.

Selain itu, ketidakcocokan antara skill yang dimiliki oleh lulusan dengan kebutuhan industri juga dapat mengakibatkan pemborosan sumber daya manusia dan peluang.

Jika lulusan memiliki pengetahuan yang relevan dengan industri, mereka akan lebih mudah beradaptasi dan memberikan kontribusi positif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun