Dalam konteks dunia kerja, pendidikan, seni, dan olahraga, motivasi uang sering kali tidak memberikan hasil yang diharapkan dalam mendorong kreativitas.Â
Anak-anak yang dijanjikan uang sebagai imbalan untuk belajar mungkin kehilangan minat pada subjek yang sebelumnya menarik minat mereka.Â
Musikus dan seniman yang terikat dengan kontrak bernilai tinggi dapat menghasilkan karya yang kurang kreatif dan inovatif.
Uang vs. Motivasi Intrinsik: Menciptakan Ruang bagi Kreativitas
Motivasi intrinsik, yang muncul dari dalam diri sendiri untuk tujuan kepuasan pribadi, memiliki dampak yang jauh lebih positif dalam memicu kreativitas.Â
Motivasi ini mendorong kita untuk menciptakan karya bukan hanya untuk imbalan finansial, tetapi untuk kesenangan, hobi, dan aktualisasi diri.Â
Orang-orang paling sukses dan kreatif di dunia jarang membicarakan uang sebagai tujuan utama mereka.Â
Mereka cenderung lebih fokus pada pencapaian pribadi, kepuasan batin, dan tujuan hidup yang lebih dalam.
Ini mengingatkan kita akan pentingnya mengejar tujuan yang bermakna dalam hidup kita. Ketika kita memiliki tujuan yang kuat dan bermakna, kreativitas kita memiliki landasan yang solid untuk berkembang.Â
Motivasi intrinsik melibatkan faktor-faktor seperti kebebasan untuk mengejar minat kita, kepuasan pribadi dari karya kita, dan penemuan diri melalui ekspresi kreatif.
Implementasi Motivasi Intrinsik dalam Kehidupan Keseharian
Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa mengimplementasikan motivasi intrinsik dalam kehidupan kita sehari-hari? Pertama-tama, kita perlu mengenali minat dan hobi kita yang sesungguhnya.Â
Apa yang membuat kita bersemangat dan bahagia? Apakah itu seni, musik, menulis, atau bidang lainnya? Setelah kita menemukan minat ini, kita dapat mengarahkannya ke arah tujuan yang lebih besar.