Bagi mereka, yang terpenting adalah menghargai setiap lembar uang yang mereka miliki dan memilih menyimpannya untuk hal yang jauh lebih bermanfaat dan sesuai dengan tujuan finansialnya, seperti untuk pendidikan atau mulai berinvestasi.
Bebas dari hutang
Penganut frugal living lebih suka hidup apa adanya. Mereka menikmati dan bersyukur atas hal-hal sederhana yang mereka miliki.Â
Maka dari itu, mereka akan merasa aman-aman saja ketika ditimpa musibah atau ketika negara sedang dilanda krisis moneter. Mereka bebas dari hutang dan bebas dari cicilan, walaupun mereka memiliki kartu kredit.
Tidak mudah iri pada orang lain:Â
Orang yang menjalani hidup frugal cenderung tidak membandingkan diri dengan kepemilikan barang orang lain.Â
Mereka juga tidak mudah terbujuk oleh iklan, tidak mengikuti tren tertentu, dan tidak terbiasa menjadi gengsi. Hal ini membuat mereka lebih bahagia dan tidak mudah iri pada orang lain.
Bersyukurlah atas apa yang kamu miliki, kamu akan berakhir memiliki lebih banyak. Jika kamu berkonsentrasi pada apa yang tidak kamu miliki, kamu tidak akan pernah merasa cukup. - Oprah Winfrey
Kekurangan Menjalani Frugal Living
Membatasi diri dalam bersosialisasi
Bagi orang yang menjalani hidup frugal, kadang-kadang bersosialisasi dianggap sebagai pengeluaran yang tidak penting.Â
Bukan berarti mereka tidak sosial, namun mereka akan mempertimbangkan bila dalam bersosialisasi, mereka harus mengeluarkan budget di luar perencanaan.Â
Kegiatan ini dianggap tidak penting apalagi jika tidak ada hal serius yang perlu dibahas.
Stigma pelit
Menjalani hidup frugal harus siap dengan stigma pelit karena ketatnya mereka dalam mengatur uang.Â
Disangka pelit, padahal hemat tidak sama dengan pelit karena sifat pelit cenderung merugikan orang lain untuk mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri, sedangkan hemat berfokus pada berusaha mendapatkan nilai terbaik dari setiap pengeluaran uang.