Banyak guru yang tidak memiliki kompetensi yang memadai karena kurangnya pelatihan dan sertifikasi yang diperlukan.Â
Padahal, seharusnya profesi guru dianggap sebagai pekerjaan profesional dengan persyaratan kualifikasi yang lebih tinggi.Â
Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam metode pengajaran, penilaian, dan manajemen kelas untuk mencapai hasil yang maksimal.
3. Pilihan Karier Alternatif:Â
Beberapa profesi seperti influencer atau artis memiliki potensi pendapatan yang jauh lebih tinggi daripada guru.Â
Faktor inilah yang membuat beberapa orang yang sebenarnya memiliki potensi menjadi guru beralih ke profesi lain yang lebih menguntungkan.Â
Kurangnya insentif finansial dalam profesi guru menjadi hambatan dalam menarik individu berkualitas untuk menjadi guru.
4. Regulasi dan Rekrutmen:Â
Proses perekrutan guru yang seringkali tidak berbasis pada performa dan kompetensi, serta anggaran yang tidak memadai, turut berperan dalam menentukan gaji guru yang rendah.Â
Sistem rekrutmen yang lebih transparan dan selektif harus diterapkan untuk menjamin kualitas guru yang lebih baik.
Akar Masalah Kompetensi Pendidikan di Indonesia:
1. Kurikulum yang Kuno:Â
Pendidikan di Indonesia masih banyak yang bersifat menghafal, sedangkan perkembangan zaman mengharuskan peningkatan pendekatan yang berfokus pada higher thinking skill dan penggunaan teknologi.Â
Kurikulum yang tidak sesuai dengan tuntutan zaman akan menghambat perkembangan kompetensi siswa dan guru.
2. Kualitas Pengajar:Â
Rata-rata kompetensi guru di Indonesia masih rendah, yang tercermin dalam nilai rata-rata 50,64 dari 100.Â