Gaji guru di Indonesia yang rendah menjadi permasalahan yang sudah lama menjadi sorotan.Â
Meskipun pekerjaan mereka dianggap mulia dan memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik generasi muda, namun gaji yang diterima masih di bawah rata-rata dan tak sebanding dengan beban tugas yang diemban.Â
Pertanyaan-pertanyaan mengenai mengapa guru-guru di Indonesia digaji dengan sangat murah, mengapa kompetensi guru tampak di bawah rata-rata, serta kenapa profesi guru kurang dihargai meskipun memiliki peran yang sangat mulia, seringkali mencuat dalam perbincangan.Â
Mari kita telusuri beberapa faktor yang mungkin menyebabkan fenomena ini.Â
Faktor-Faktor Gaji Guru yang Rendah
1. Over Supply Guru:
 Jumlah guru di Indonesia sangat melimpah, sekitar 3,37 juta guru pada tahun 2022 dan 2023.Â
Salah satu faktor yang mempengaruhi gaji dan kompetensi guru adalah hukum ekonomi "suplai dan demand".Â
Di Indonesia, terdapat banyak guru yang berlomba-lomba mencari pekerjaan sebagai guru, sehingga jumlah guru yang tersedia lebih banyak daripada permintaan.Â
Akibatnya, banyaknya persaingan dalam mencari pekerjaan membuat gaji guru menjadi rendah.Â
Selain itu, tingginya suplai juga berdampak pada kompetensi guru, karena tidak semua guru memiliki kualitas dan kompetensi yang sama.
Kebanyakan orang bisa menjadi guru tanpa persyaratan kompetensi yang ketat, sehingga suplainya tinggi dan mengurangi nilai tawar gaji para guru.Â
Selain itu, sistem rekrutmen guru yang belum optimal turut berkontribusi pada rendahnya standar kompetensi yang diterapkan.