Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Efek Diderot: Ketika Kebutuhan Berubah Menjadi Keinginan yang Membahayakan Keuangan

15 Juli 2023   12:00 Diperbarui: 15 Juli 2023   12:04 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu juga memiliki target yang jelas dalam keuangan sehingga tidak mudah mengeluarkan uang untuk hal-hal yang berada di luar prioritasmu. 

Kamu juga tidak akan membeli barang hanya untuk mengikuti tren sesaat. 

Sebaiknya, saat ingin melakukan aktivitas belanja, kamu sudah memiliki daftar kebutuhan sehingga dapat membelanjakan uang dengan bijak.

Memiliki tabungan di rekening yang berbeda

Selain itu, memiliki tabungan di rekening yang berbeda juga dapat membantu mengontrol keuangan. 

Kemudahan transaksi membuat kita cenderung lebih konsumtif. 

Adanya dompet digital, transfer bank, hingga sistem COD membuat kita semakin mudah dalam berbelanja. Kita sering kali terjebak pada pembelian yang tidak direncanakan. Maka, ada baiknya jika kita memiliki rekening terpisah untuk menabung dan untuk bertransaksi.

Usahakan untuk menabung dan memisahkan porsi tabungan di awal bulan, serta menyediakan uang sesuai alokasi kebutuhan di rekening transaksi. Hal ini memudahkan kamu untuk tetap bisa komitmen pada perencanaan keuangan yang telah kamu tetapkan.


Dalam hidup, kita akan selalu ingin lebih dan lebih. Lebih lagi, manusia selalu memiliki standar yang lebih tinggi dan ingin menjadi lebih dari orang lain. Namun, sudah menjadi sifat alami manusia untuk selalu mendapatkan peningkatan dan mengejar kesempurnaan. Hingga kamu sadar bahwa kesempurnaan tidak akan pernah ada.

"Cukup lebih baik daripada terlalu banyak." - Dutch Proverb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun