Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Efek Diderot: Ketika Kebutuhan Berubah Menjadi Keinginan yang Membahayakan Keuangan

15 Juli 2023   12:00 Diperbarui: 15 Juli 2023   12:04 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi membeli barang berlebihan. sumber: freepik

Pada dasarnya, kita perlu dapat membedakan kebutuhan dengan keinginan untuk bisa tetap sadar dalam memutuskan untuk membeli barang. 

Kebutuhan adalah suatu hal yang dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan dan mencapai kesejahteraan. 

Kebutuhan dapat didasarkan pada keadaan alam, adat, budaya, agama, hingga peradaban. 

Pada dasarnya, kebutuhan manusia juga akan meningkat seiring dengan peningkatan kualitas hidupnya. Hal ini wajar.

Namun, seseorang perlu dapat membedakan mana yang benar-benar kebutuhan dan mana hal yang hanya bersifat keinginan. 

Keinginan adalah pilihan-pilihan yang muncul dari hasrat akan hal-hal yang diharapkan dapat dipenuhi. 

Keinginan yang tidak terpenuhi tidak akan menghambat aktivitas dan kehidupan, serta tidak mendesak. 

Contohnya, ketika kamu membutuhkan laptop untuk bekerja, namun muncul pilihan laptop dengan spesifikasi tinggi dengan harga hampir dua kali lipat harga pasaran yang kamu butuhkan, maka laptop dengan spesifikasi tinggi tersebut hanya menjadi keinginan. 

Jika banyak fitur dan keunggulannya tidak benar-benar kamu butuhkan, kamu dapat menghindarinya dengan tetap fokus pada kebutuhanmu.

Memiliki Prioritas

Memiliki prioritas juga sangat penting dalam mengelola keuangan. 

Memiliki prioritas berarti kita paham benar apa yang menjadi tujuan kita. Hal ini membuatmu lebih mudah dalam mengalokasikan keuanganmu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun