Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Efek Diderot: Ketika Kebutuhan Berubah Menjadi Keinginan yang Membahayakan Keuangan

15 Juli 2023   12:00 Diperbarui: 15 Juli 2023   12:04 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi membeli barang berlebihan. sumber: freepik

Hal ini terjadi terus-menerus hingga pengeluarannya menjadi membengkak, dan dia kembali miskin bahkan terjebak dalam hutang.

Kisah ini menjadi pembicaraan pada masa itu, hingga muncul istilah "Diderot Effect", sebuah kondisi di mana seseorang cenderung terus membeli barang baru secara impulsif. 

"Kamu tidak akan pernah mendapatkan segalanya dalam hidup, tetapi kamu akan mendapatkan cukup." - Sanhita Baruah

Efek Diderot

Efek Diderot adalah hasil dari interaksi antara beberapa objek yang saling melengkapi. 

Produk hingga sekelompok benda yang dianggap saling berhubungan satu sama lain dapat mempengaruhi keputusan pembelian kita. Kepemilikan barang baru seringkali menciptakan konsumsi spiral yang membuat kita ingin memperoleh lebih banyak barang baru.

Hampir setiap manusia pernah mengalami efek ini. Ketika kita ingin membeli sofa misalnya, kita akan diarahkan untuk melihat meja. Lalu kita akan berpikir bahwa karpet yang ada di rumah tidak senada sehingga terpikir untuk membeli karpet, dan seterusnya. 

Itulah mengapa ada teknik marketing untuk menjual lebih banyak produk dengan sistem bundling atau paket. 

Perusahaan furniture seperti Ikea atau Informa memamerkan produk dalam bentuk rancangan ruangan secara lengkap dengan segala furniture dan aksesorisnya. 

Sistem ini mengarahkan kita untuk membeli barang-barang yang memiliki keterkaitan dan saling melengkapi.

Masalahnya, seberapa sering kita tergiur dan terjebak oleh efek ini hingga membeli barang secara impulsif? 

"Hanya ada dua cara untuk menjadi kaya. Yang pertama adalah memiliki semua yang kamu butuhkan, yang kedua adalah merasa puas dengan apa yang kamu miliki." - Charles Flashman

Kebutuhan versus keinginan

Kebutuhan melawan keinginan perlu bisa kita lawan secara efektif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun