Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Barang Branded yang Mahal: Keinginan, Validasi atau Investasi?

8 Juli 2023   12:00 Diperbarui: 8 Juli 2023   12:03 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pikiran kita secara alami cenderung memandang barang yang mahal sebagai barang yang lebih baik. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa otak kita sering kali mengasosiasikan harga yang tinggi dengan kualitas yang lebih baik. 

Oleh karena itu, seseorang mungkin berpikir bahwa membeli barang yang mahal akan memberikan kebahagiaan yang lebih besar dibandingkan dengan membeli barang yang lebih murah. 

Namun, penting untuk dicatat bahwa kebahagiaan yang sejati tidak sepenuhnya tergantung pada barang yang dimiliki, melainkan pada pengalaman dan hubungan dengan orang lain.

Alasan Ketiga: Pamer dan Validasi Diri

Beberapa orang membeli barang-barang branded yang mahal sebagai cara untuk memamerkan kekayaan dan status sosial mereka. 

Mereka ingin menunjukkan kepada orang lain bahwa mereka termasuk dalam kelompok sosial tertentu yang dianggap kaya dan berkuasa. 

Barang-barang mewah ini menjadi cara bagi mereka untuk mendapatkan validasi dari orang lain dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. 

Meskipun memamerkan barang-barang mahal bisa menjadi motivasi bagi sebagian orang, penting untuk diingat bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada validasi dari orang lain. 

Kebahagiaan sejati lebih banyak terkait dengan bagaimana kita merasa tentang diri sendiri dan hubungan kita dengan orang-orang terdekat.

Alasan Keempat: Aspek Seni dan Spiritualitas

Terdapat juga alasan yang lebih bersifat subjektif mengapa orang membeli barang-barang branded yang mahal. 

Beberapa orang tertarik pada aspek seni atau spiritualitas yang terkait dengan barang tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun