Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Reksadana Obligasi, SBN Ritel, atau FR? Mana yang Cocok untuk Anda?

2 Juli 2023   18:00 Diperbarui: 2 Juli 2023   18:06 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2023 menjadi tahun yang mengejutkan bagi pasar keuangan global dengan munculnya obligasi negara sebagai hot topik.

Sejumlah peristiwa signifikan terjadi, termasuk jatuhnya bank-bank besar dunia seperti Silikon Valley Bank karena turunnya harga obligasi, serta viralnya media sosial atas pernyataan influencer tentang obligasi sebagai instrumen investasi untuk orang bodoh.

Selain itu, ada juga kisah sukses tentang populernya obligasi FR (Fixed Rate) yang kini dapat dibeli di aplikasi investasi dengan investasi mulai dari 1 juta Rupiah saja, setelah sebelumnya eksklusif hanya untuk nasabah yang bisa berinvestasi dengan jumlah ratusan juta Rupiah.

Investasi obligasi hadir dalam berbagai macam bentuk, mulai dari Reksadana obligasi, Surat Berharga Negara (SBN) ritel, hingga obligasi FR. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas pilihan mana yang lebih cocok bagi investor: Reksadana obligasi, SBN ritel, atau obligasi FR. Sebelum itu, mari kita mengenal lebih dalam tentang masing-masing instrumen.

Reksadana Obligasi

Reksadana obligasi adalah wadah yang dikelola oleh manajer investasi untuk membeli produk-produk investasi yang terkait dengan obligasi. Reksadana ini memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:

  • Dapat dibeli dengan nominal kecil, mulai dari 100 ribu Rupiah.
  • Terdiversifikasi karena dengan nominal kecil kita bisa membeli banyak obligasi sekaligus.
  • Cocok bagi investor yang mencari pasif income bulanan. Namun, kelemahannya adalah adanya fee management yang memotong Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana dan waktu pencairan yang bisa memakan waktu hingga 7 hari kerja.

Surat Berharga Negara (SBN) Ritel

SBN ritel adalah surat utang negara yang diperjualbelikan untuk pertama kalinya kepada masyarakat. Jenisnya bervariasi, ada yang berbasis konvensional dan syariah. Kelebihan SBN ritel adalah:

  • Heelt atau harga penawaran awal setara dengan kupon yang akan ditawarkan.
  • Bisa dicairkan sebelum jatuh tempo, dengan beberapa fitur early redemption.
  • Cocok bagi investor yang mencari pasif income rutin karena kupon dibayarkan setiap bulan. Namun, SBN ritel tidak selalu tersedia setiap minggu, dan ada jenis SBN ritel yang tidak bisa diperjualbelikan di pasar sekunder.

Obligasi FR (Fixed Rate)

Obligasi FR adalah obligasi jangka panjang yang sudah melewati masa IPO dan diperjualbelikan di pasar sekunder. Beberapa kelebihan obligasi FR adalah:

  • Bisa dibeli sewaktu-waktu dan lebih likuid karena diperdagangkan di pasar sekunder.
  • Ada banyak variasi tenor obligasi, mulai dari 1 tahun hingga puluhan tahun.
  • Potensi kapital gain jika harga jual di pasar sekunder lebih tinggi dari harga beli.

Setelah mengenal lebih dalam tentang berbagai instrumen investasi obligasi, penting bagi investor untuk menentukan pilihan terbaik yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan investasi mereka. 

Berikut adalah beberapa pertimbangan yang dapat membantu Anda dalam memilih instrumen obligasi yang tepat:

Tujuan Investasi

Pertama-tama, tentukan tujuan investasi Anda. Apakah Anda mencari pasif income rutin setiap bulan? Ataukah Anda lebih tertarik pada potensi keuntungan jangka panjang? 

Jika tujuan Anda adalah mendapatkan pendapatan rutin, maka Reksadana obligasi dan SBN ritel bisa menjadi pilihan yang baik karena keduanya menawarkan pembayaran kupon secara berkala. 

Namun, jika Anda lebih fokus pada potensi keuntungan jangka panjang, obligasi FR yang diperdagangkan di pasar sekunder bisa menjadi pilihan yang lebih sesuai.

Risiko dan Likuiditas

Pertimbangkan juga faktor risiko dan likuiditas dalam memilih instrumen obligasi. 

Reksadana obligasi dan SBN ritel umumnya lebih mudah dicairkan karena dapat dibeli dan dijual dengan nominal kecil, sementara obligasi FR yang diperdagangkan di pasar sekunder bisa lebih likuid namun dengan nilai nominal yang lebih tinggi. 

Perhatikan juga risiko investasi yang terkait dengan masing-masing instrumen. Reksadana obligasi dan SBN ritel cenderung lebih stabil, sedangkan obligasi FR dapat menghadirkan fluktuasi harga di pasar sekunder.

Jangka Waktu Investasi

Perhatikan jangka waktu investasi Anda. Jika Anda memiliki rencana investasi jangka pendek, mungkin Reksadana obligasi atau SBN ritel dengan tenor yang lebih singkat akan menjadi pilihan yang lebih sesuai. 

Namun, jika Anda memiliki rencana investasi jangka panjang, obligasi FR dengan tenor yang lebih lama bisa memberikan potensi keuntungan yang lebih tinggi.

Keahlian dan Pengetahuan

Perhatikan juga tingkat keahlian dan pengetahuan Anda dalam mengelola investasi obligasi. 

Jika Anda masih pemula dalam dunia investasi, Reksadana obligasi atau SBN ritel bisa menjadi pilihan yang lebih mudah dipahami dan diakses. 

Namun, jika Anda memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas, Anda mungkin merasa lebih nyaman dalam membeli dan menjual obligasi FR di pasar sekunder.

Diversifikasi Investasi

Selalu ingat untuk melakukan diversifikasi investasi Anda. Tidak perlu memasukkan seluruh modal Anda ke dalam satu instrumen obligasi. 

Anda dapat membagi investasi Anda di antara berbagai instrumen obligasi, seperti Reksadana obligasi, SBN ritel, dan obligasi FR, untuk mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan.

Pilihan instrumen obligasi yang tepat akan sangat bergantung pada profil risiko, tujuan investasi, dan preferensi pribadi Anda.

Penting untuk melakukan riset lebih lanjut, berkonsultasi dengan penasihat keuangan, dan mempertimbangkan faktor-faktor di atas sebelum membuat keputusan investasi.

Ingatlah bahwa investasi melibatkan risiko, dan kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Jadi, lakukan keputusan investasi dengan hati-hati dan bijaksana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun