Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

6 Alasan Mengapa Membeli Mobil Bukan Keputusan Keuangan yang Bijak

1 Juli 2023   12:00 Diperbarui: 1 Juli 2023   12:03 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mobil mewah sumber: freepik

Banyak orang Indonesia, mulai dari anak muda hingga orang dewasa, sering kali memaksakan diri untuk membeli mobil meskipun belum memiliki garasi. Mereka membeli mobil meskipun gaji yang diterima pas-pasan dan harus mencicil mobil tersebut. 

Namun, setelah membeli mobil, mereka masih khawatir tentang biaya bensin dan tempat parkir. 

Dalam kesempatan ini, saya akan memberikan beberapa alasan mengapa sebaiknya Anda tidak perlu membeli mobil, dan saya juga akan menceritakan mengapa meskipun saya sudah memiliki uang untuk membeli mobil, saya belum membelinya. 

Mobil Bukan Kebutuhan Pokok

Pertama-tama, alasan mengapa membeli mobil adalah keputusan finansial yang sebenarnya tidak terlalu baik adalah karena mobil merupakan barang yang mahal. 

Harganya bisa mencapai di atas 100 juta rupiah dan nilainya cenderung selalu menurun. 

Jadi, membeli mobil tidak hanya membuat dompet kita semakin tipis karena harganya yang mahal, tetapi juga karena nilai jualnya yang selalu turun. 

Jarang sekali kita menemukan seseorang yang bisa menjual mobil dengan harga yang sama seperti saat membelinya. 

Bahkan, mobil mengalami depresiasi sebesar 63% dalam 5 tahun pertama. 

Jadi, jika Anda membeli mobil seharga 100 juta rupiah, 5 tahun kemudian harganya akan turun menjadi 30 hingga 40 juta rupiah, belum lagi jika ditambah dengan inflasi. 

Lebih buruk lagi, nilai mobil tersebut turun segera setelah Anda keluar dari dealer. Harganya turun 10% begitu Anda meninggalkan dealer, sehingga Anda langsung mengalami kerugian 10%.

Opportunity Cost

Kedua, ada opportunity cost (biaya kesempatan) yang harus dipertimbangkan.

Jika Anda memiliki puluhan juta rupiah untuk uang muka dan anggaran bulanan satu hingga tiga juta rupiah untuk membeli mobil seharga 100 juta rupiah, Anda akan membutuhkan waktu sekitar 3-5 tahun untuk melunasinya. 

Selama waktu itu, Anda harus membatasi pengeluaran untuk kebutuhan atau keinginan lain. Pernahkah Anda berpikir bahwa uang tersebut sebenarnya bisa diinvestasikan? 

Bayangkan dalam waktu 5 atau 6 tahun, Anda mungkin sudah memiliki dua kali lipat uang tersebut dibandingkan dengan membeli mobil seharga 100 juta rupiah. 

Anda bisa membeli mobil saat Anda benar-benar membutuhkannya dan menggunakan sisanya untuk hal lain, seperti membeli iPhone atau belajar. Jadi, ada banyak opportunity cost yang harus dipertimbangkan.

Biaya Perawatan Mobil Mahal

Ketiga, biaya pemeliharaan mobil sangat mahal. Banyak orang tidak mempertimbangkan hal ini setelah membeli mobil. 

Selain membayar cicilan, Anda juga harus membayar asuransi, servis rutin, bensin, dan biaya parkir yang bisa mencapai jutaan rupiah per bulan. 

Ditambah lagi, ada biaya pajak yang berkisar antara 300 hingga 500 ribu rupiah per bulan atau 5 Juta per Tahun.

Transportasi Umum

Keempat, transportasi umum yang semakin berkembang di banyak kota besar membuat membeli mobil menjadi pilihan yang kurang efisien. 

Di era digital saat ini, kita memiliki akses ke berbagai aplikasi ride sharing seperti Grab atau Gojek, serta layanan transportasi umum yang terus diperbarui dan ditingkatkan. 

Dengan menggunakan transportasi umum atau layanan ride sharing, Anda dapat menghemat banyak uang yang biasanya digunakan untuk membayar cicilan mobil, bensin, dan parkir. 

Selain itu, Anda juga dapat menghindari stres yang disebabkan oleh kemacetan lalu lintas dan kesulitan mencari tempat parkir yang aman.

Polusi Udara

Kelima, lingkungan menjadi salah satu alasan penting untuk tidak membeli mobil jika Anda tidak membutuhkannya secara mendesak. 

Mobil menghasilkan emisi gas buang yang berkontribusi terhadap polusi udara dan perubahan iklim. 

Dalam upaya melindungi lingkungan, memilih alternatif transportasi yang ramah lingkungan seperti bersepeda, berjalan kaki, atau menggunakan transportasi umum adalah langkah yang lebih baik. 

Dengan mengurangi penggunaan mobil pribadi, Anda dapat turut serta dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan.

Keamanan

Terakhir, ada faktor keamanan yang perlu dipertimbangkan. Memiliki mobil berarti Anda perlu bertanggung jawab untuk menjaga dan mengamankan kendaraan Anda. 

Risiko pencurian atau kerusakan kendaraan juga menjadi faktor yang harus Anda pikirkan. 

Jika Anda tidak memiliki tempat parkir yang aman atau tinggal di daerah yang rawan kejahatan, memiliki mobil dapat menjadi beban dan meningkatkan risiko kehilangan atau kerusakan.

Dalam mengambil keputusan apakah akan membeli mobil atau tidak, penting untuk mempertimbangkan aspek finansial, kebutuhan, dan dampaknya terhadap lingkungan dan gaya hidup Anda. 

Jika membeli mobil bukanlah pilihan yang tepat saat ini, Anda masih memiliki alternatif transportasi yang nyaman dan efisien.

Menggunakan transportasi umum, berbagi kendaraan dengan teman atau keluarga, atau menjalani gaya hidup yang lebih berkelanjutan dapat membantu Anda menghemat uang dan merawat lingkungan sekaligus.

Mengingat semua pertimbangan ini, saya pribadi belum memutuskan untuk membeli mobil meskipun memiliki kemampuan finansial untuk melakukannya. 

Saya lebih memilih alternatif transportasi yang lebih ramah lingkungan dan efisien untuk kebutuhan sehari-hari saya. 

Semoga artikel ini dapat memberikan perspektif baru dalam mempertimbangkan keputusan pembelian mobil dan membantu Anda membuat keputusan yang tepat sesuai dengan situasi dan kebutuhan Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun