Jika Anda memiliki puluhan juta rupiah untuk uang muka dan anggaran bulanan satu hingga tiga juta rupiah untuk membeli mobil seharga 100 juta rupiah, Anda akan membutuhkan waktu sekitar 3-5 tahun untuk melunasinya.Â
Selama waktu itu, Anda harus membatasi pengeluaran untuk kebutuhan atau keinginan lain. Pernahkah Anda berpikir bahwa uang tersebut sebenarnya bisa diinvestasikan?Â
Bayangkan dalam waktu 5 atau 6 tahun, Anda mungkin sudah memiliki dua kali lipat uang tersebut dibandingkan dengan membeli mobil seharga 100 juta rupiah.Â
Anda bisa membeli mobil saat Anda benar-benar membutuhkannya dan menggunakan sisanya untuk hal lain, seperti membeli iPhone atau belajar. Jadi, ada banyak opportunity cost yang harus dipertimbangkan.
Biaya Perawatan Mobil Mahal
Ketiga, biaya pemeliharaan mobil sangat mahal. Banyak orang tidak mempertimbangkan hal ini setelah membeli mobil.Â
Selain membayar cicilan, Anda juga harus membayar asuransi, servis rutin, bensin, dan biaya parkir yang bisa mencapai jutaan rupiah per bulan.Â
Ditambah lagi, ada biaya pajak yang berkisar antara 300 hingga 500 ribu rupiah per bulan atau 5 Juta per Tahun.
Transportasi Umum
Keempat, transportasi umum yang semakin berkembang di banyak kota besar membuat membeli mobil menjadi pilihan yang kurang efisien.Â
Di era digital saat ini, kita memiliki akses ke berbagai aplikasi ride sharing seperti Grab atau Gojek, serta layanan transportasi umum yang terus diperbarui dan ditingkatkan.Â
Dengan menggunakan transportasi umum atau layanan ride sharing, Anda dapat menghemat banyak uang yang biasanya digunakan untuk membayar cicilan mobil, bensin, dan parkir.Â
Selain itu, Anda juga dapat menghindari stres yang disebabkan oleh kemacetan lalu lintas dan kesulitan mencari tempat parkir yang aman.