Begitu pintu kamar kedua orang tuanya terbuka, Monik masuk dan menutup pintu kamar kedua orang tuanya, Jarot berdiri menuju pintu kamarnya untuk menutupnya.
*****
Berempat mereka sudah rapi, untuk menuju sarapan pagi, masih ada waktu 3 jam sebelum mereka chek out dan menuju bandara, ibu mengandeng tangan bapak, sedang Monik sudah mulai dekat dengan Jarot, dia merangkul tangan kakaknya, mereka beriringan masuk ke dalam lift."Bapak sama ibu nanti sarapanya dirasa semua, disini hotel terkenal dengan makannya yang membangkitkan selera, waktu kita masih ada tiga jam."Kata Jarot
Sesampai di resto, mereka mencari tempat di pojokan membelakangi kolam renang, mereka mengambil menu pembuka buah-buahan potong yang segar, dan minuman juice buah, mereka berada dalam satu meja.
"In Syaa Allah, kontrak Jarot tinggal 2 tahun lagi, Jarot nanti tidak memperpanjang lagi, sepertinya sudah cukup untuk buka usaha sendiri saja di Indonesia, sudah ada beberapa konsep sih, mudahan dari penghasilan selama ini bisa untuk memulai beberapa usaha baru di Indonesia." Jarot memulai pembicaraan
"Jadi kapan rencana ke Indonesia, bertemu dengan sahabat-sahabatmu.?Tanya ibu
"Nanti pada saat mereka kawin, bu biar kasih kejutan."Kata Jarot
"Mereka apa kak Jarot yang terkejut."Kata Monik seraya berdiri mencari sesuatu menu sepertinya. Jarot hanya melirik adiknya, dan hanya melihat pundak adiknya karena keburu berdiri dan berjalan
Kalau dilihat dari sini, sepertinya bapak dan ibunya belum tahu permasalahan yang ada, Jarot sedikit lega.
"Ibu bapak nanti jangan cerita dulu ya, ke Winda dan Arian, biar mereka seperti sekarang ini."Kata Jarot
"Kasian mereka Jarot, mungkin mereka menunda perkawinan menunggu kabar dari kamu."Kata bapak