Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hilang di Telan Bumi #10

5 November 2019   08:04 Diperbarui: 5 November 2019   08:06 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Hilang di telan bumi

Dubai, 7 April 2012

Assalamualaikum Wr. Wb

Bapak dan ibu yang Jarot sayangi

Mohon ampun sebelumnya, Jarot hanya pamit seperti malam itu saja kehadapan bapak dan ibu, bahkan tidak pamit dengan Monik, karena memang panggilan mendadak dari perusahaan di Dubai, malam itu setelah menerima pemberitahuan Jarot mengurus semua perlengkapan dan administrasi yang dibutuhkan.

Bapak dan ibu, Jarot mohon keberadaan Jarot jangan di ketahui oleh siapapun, In Sya Allah Jarot akan rutin mengabari bapak dan ibu serta akan mengirim sebagian penghasilan Jarot disini untuk bapak dan ibu serta buat biaya Monik kuliah, Jarot tahu dari uang pensiun bapak cukup, tapi ini untuk menambah kalau Monik perlu sesuatu, atau bapak dan ibu perlu sesuatu.

Mohon keberadaan Jarot jangan diketahui Winda dan Arian, karena mereka tidak setuju Jarot keluar negeri, apapun nanti yang mereka ingin tanyakan katakan saja bapak dan ibu tidak tahu keberadaan Jarot, dengan Monikpun sama seperti itu, tapi kalau terpaksa sampaikan dengan Monik dengan catatan jangan diberi tahu siapa-siapa, kalau ada sesuatu ini nomor perusahaan Jarot di Dubai, kalau ada apa-apa sampaikan saja disana, nanti akan disampaikan ke Jarot.

Sekian dulu bapak dan Ibu.

Sembah sujud dari jauh

Jarot

Surat ini diterima bapak dan Ibu Jarot pada tanggal 17 April 2012,  berarti sepuluh hari sejak ditulisnya surat ini baru mereka terima, setelah bapak dan ibu berdiskusi, akhirnya disepakati tidak diberitahukan kepada siapapun dimana keberadaan Jarot, termasuk kepada Monik, terkecuali dalam keadaan terpaksa nantinya.

Sementara Arian dan Winda hampir setiap hari datang ke rumah Jarot, untuk menanyakan keberadaan Jarot, sudah 17 hari Jarot menghilang entah kemana, Arianpun pernah mendatangi tempat kerja Jarot, malah kantor Jarot baru menerima surat pengunduran diri Jarot pada tanggal 4 April 2019.

Hampir setiap hari Arian dan Winda mencari keberadaan Jarot, keteman-teman saat SMP, SMA bahkan ke teman-teman kuliahpun tetapi semua tidak ada yang mengetahui keberadaan Jarot.

Semua kontak Jarot hilang, Facebook, email, dan lain sebagainya, semua hilang, Jarot seperti di telan bumi.

****

Sudah enam bulan tidak ada kabar berita dari Jarot, Winda dan Arian tetap saja setiap hari mampir ke rumah Jarot, untuk mencari keberadaan Jarot.

"Sudah enam bulan Jarot tidak ada kabar beritanya." Gumam bapak Jarot saat Arian dan Winda datang ke rumah Jarot di hari minggu pagi.

"Ia pa, sudah enam bulan."

"Entah apa dosa dan kesalahan yang kami lakukan sehingga Jarot seperti ini."Kata Arian

Sementara Winda diam saja, dia meyakini Jarot pergi karena apa yang dia lakukan enam bulan yang lalu, undangan perkawinan palsu.

"Di luar negeri, kira-kira kak Jarot dimana ya, pa.?" Tanya Monik yang ikut nimbrung

"Ya, tidak tahu karena tidak ada berita dari Jarot."Kata bapaknya

Winda sebenarnya ingin berterus terang, tapi bagaimana.?"

Mereka sudah bersepakat untuk tidak ada yang pacaran, Winda dan Jarot sudah melanggarnya, Winda ingin memberi kejutan di April Mop, justru Winda dan semua pada terkejut, kalau Winda berterus terang sekarang, tentu akan seru lagi ceritanya.

"Tidak, aku tidak akan berterus terang sekarang."Kata hati Winda

Bapak dan ibu Jarot sebenarnya ada rasa kasihan melihat Winda dan Arian, kehilangan seorang sahabat, ingin sekali bapak dan ibu Jarot menceritakan keberadaan Jarot, namun dia masih ingat pesan Jarot untuk tidak menceritakan dimana keberadaan Jarot.

Apalagi kalau Arian dan Winda datang di pagi minggu, kemudian mereka berkumpul di rumah Jarot, kalau dulu mereka sering gantian, bulan ini mereka di rumah Jarot, bulan depan di rumah Winda dan bulan depanya di rumah Arian, orangtua masing-masing memasak makanan kesukaan anak-anaknya, biasanya mereka sore atau malam hari baru pulang, kalau tidak ada kegiatan mendaki gunung atau kemping.

Sampai enam bulan ini, kegiatan itu masih mereka lakukan, sayangnya kini tinggal berdua, Arian dan Winda, tidak ada Jarot bersama mereka, sama seperti hari ini, ibu Jarot memasak masakan kesukaan Jarot.

Gurami goreng dan ikan mas masak asam manis makanan kesukaan Jarot, saat makanan semua di hidangkan, bapak dan ibu Jarot, Monik, Arian serta Winda duduk di meja makan, terlihat ibu Jarot menitikan air mata, semua melihat itu, spontan Monik dan Winda mendekati ibu dan memeluk ibu, memberi kekuatan agar ibu tetap sabar.

Suasana hening sejenak, gurame goreng dan ikan mas asam manis, menunggu disantap oleh mereka, namun suasana menjadi kurang enak.

"Mari kita makan dulu bersama." Bapak mencoba mencairkan suasana

Bapak mengambil ikan mas, mengambil nasi dan mengajak Arian mengikutinya, ibu berdiri ,"Kalian makan dulu ya, ibu cuci muka sebentar."

Winda dan Monik menggandeng ibu, ibu ke westafel, membuka kran air dan membasuh muka, kemudian ibu mengambil handuk yang di gantung, tersenyum kearah Winda dan Monik."Ayo kita makan."

Bogor.05112019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun