"Modus...."
Mereka tertawa semua, ibupun ikut  tertawa kali ini, memang hal-hal seperti ini sudah sering ibu mendengarnya, persahabatan mereka, banyak kawan-kawan mereka yang iri melihat mereka bertiga.
*****
Waktu menunjukan pukul lima sore, Winda terlihat sudah rapi, seperti biasa, baju kaos, celana jean dan sepatu olah raga, dia membawa rantang berisi kolak pisang buatan ibunya untuk Jarot beserta keluarganya, dengan menggunakan kendaraan umum Winda berangkat sendiri kesana
"Nanti jangan terlewat malam ya." Pesan ibunya
"Pulangnya minta antar Jarot saja." Lanjut ibunya
"Ia bu, Win pamit dulu bu, Assalamualaikum."
"Waalaikum salam."
Sekitar empat puluh lima menit, Winda sudah sampai di rumah Jarot, kebetulan di rumah cuma ada Monik sendiri, bapak dan ibunya belum pulang dari tadi siang ada acara kawinan.
"Jarot ada mon."
"Belum ada berita kak, dari tadi malam, memang belum ada ngabari kak Winda.?" Monik balik bertanya