Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nikah "Wah"

1 Oktober 2019   12:55 Diperbarui: 1 Oktober 2019   13:47 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku belum memiliki uang yang cukup untuk melaksanakan pesta pernikahan seperti yang lain." Lanjut Topan

"Maaf ya pan, aku juga orang yang ngak punya, semenjak bapak meninggal 7 tahun lalu, aku ikhlas berhenti sekolah, kasihan melihat ibu banting tulang," jelas Putri

"Aku bekerja di swalayan ini alhamdulillah, bisa menghidupi kami berdua, ku rasa Ibu juga nanti setuju, yang penting menurut Agama syah." Lanjut Putri

"Terus terang dari aku dan Ibu tidak memiliki apa-apa lagi, hanya rumah yang kami tempati satu-satunya peninggalan bapak, mau minta tolong dengan keluarga bapak dan ibu pun mereka tidak jauh beda seperti kami."

"Ia, biaya untuk pernikan sendiri sebutulnya tidak mahal, yang mahal itukan ada bab resepsi, sewa gedung, dan lain sebagainya."

"Nanti keluargaku akan datang ke keluarga Putri, kita menikah kemudian syukuran saja nanti, Putri tidak kecewakan ? tanya Topan

Putri menggelengkan kepalanya, digenggamnya tangan Topan, untuk memberikan kekuatan. Usia mereka berdua sudah cukup untuk berumah tangga, Topan berusia 28 tahun, Putri 26 tahun, Topan bekerja di sebuah percetakan dengan gajih UMR, Putri bekerja di swalayan dengan gaji UMR juga.

"Yang sabar ya, semoga setelah berumah tangga rezeki kita akan bertambah, " kata Topan.

Ikan kakap merah bakar, tumis kangkung, sambal terasi dan kelapa muda, sudah terhidang di hadapan mereka, mereka menyantapnya seraya memandang laut luas.

Bogor, 01102019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun