Danau Riam kanan adalah sebuah danau yang terbentuk tidak secara alami, tetapi dibuat, dari catatan yang ada proses pembuatan danau ini dimulai pada tahun 1958, yang di prakarsai Gubernur Kalimantan Selatan atau mantan Menteri Pekerjaan Umum di Era Pemerintahan Presiden Soekarno. Dan waduk ini di resmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1973, konon menurut warga disekitar sini ada dua Desa yang di tenggelamkam untuk membuat danau ini.
Setelah kami mengelilingi Riam Kanan, kami mendaki Bukit Kaladan, Kami ingin melihat Riam Kanan dari ketinggian.
Danau Riam Kanan membendung delapan sungai dari Pegunungan Meratus, bangunan ini berfungsi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air untuk wilayah Banjarmasin.
Kalau kita mengambil gambar dengan posisi yang tepat, kita katakan kita berada di Raja Ampat, bisa saja ada yang mempercayai, karena memang perbukitan yang ada mengelilingi danau yang ada di tengahnya, persis di Raja Ampat.
Panorama yang sangat indah, barisan bukit yang hijau, Bukit Kaladan dengan latar belakang Riam Kanan sangat cocok untuk yang suka berburu foto selfie.
Untuk naik ke puncak Bukit Kaladan ada dua cara, pertama berjalan kaki, fisik harus kuat karena berjalan kaki dari dasar sampai kepuncak membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan tingkat kemiringan bukit 60 drajat, namun jangan takut karena begitu sampai dibukit rasa pegal itu akan hilang.
Yang kedua dengan mengendarai ojek, biaya ojek sekali jalan Rp.20.000,- berarti kalau PP kita mengeluarkan biaya Rp. 40.000,- di tambah biaya masuk nanti di tengah jalan sebesar Rp. 5.000,- per orang.
Hayoo, Jelajah Indonesia.