Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bengkulu dan Aksesori di Dalamnya

25 Juni 2019   16:01 Diperbarui: 25 Juni 2019   16:51 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam Petualang

Kompasioner, kali ini kita menjelajah Bengkulu, banyak juga tempat-tempat yang sangat bersejarah dan indah-indah disini, kali ini saya coba tampilkan tiga tempat yang menurut saya para pencinta traveling yang belum mengunjungi tempat ini, bisa sebagai reverensi tentunya.

 Benteng Marlborough

dokpri
dokpri
Kompasioner, saya baru sekali ke tempat ini, sebelum hanya membaca dan melihat hasil traveling kawan-kawan yang lain, saya melihat tulisan dan bertanya dengan penjaga yang ada disana, Konon menurut petugasnya Benteng Marlborough merupakan benteng terbesar di Asia, benteng ini peninggalan Pemerintah Inggris. Sangat strategis benteng ini, karena langsung menghadap ke laut, sehingga kalau ada musuh atau siapapun yang datang dari laut pasti ketahuan, sehingga pas sekali kalau benteng ini dikatakan sebagai benteng pertahanan, kemudian benteng ini beralih fungsi sebagai pusat perdagangan.

dokpri
dokpri
Benteng ini dari catatan yang ada masih asli belum di renovasi, saat saya menginjakan kaki kesini banyak pelajar dan mahasiswa yang datang, sepertinya mereka lagi melakukan penelitian atau tugas sekolah mungkin, sangat mengasyikan sekali, seraya penelitian seraya berswa foto.

Tidak jauh dari Tempat ini ada dua pantai yang sangat indah yaitu, pantai Paderi dan Pantai Zakat. 

dokpri
dokpri
Saya mencoba menyisir satu-satu setiap sudut ruangan yang ada, kawan yang mengantar saya kesini tugasnya hanya tiga, pertama sebagai phografer, kedua sebagai penunjuk arah wisata dan mengantarkan dan ketiga mencari makanan khas Daerah Bengkulu.

dokpri
dokpri
Penjaga disini menjelaskan kepada saya dengan rinci dan sabar, terdapat sebuah bangunan yang menjorok kedepan yang terdapat hampir disetiap sudut gedung, katanya fungsinya untuk menyerang musuh dengan tidak menampakan diri, ini disebutnya Bastion

Terdapat ruang tahanan disalah satu ruang, katanya dulu tempat ini digunakan untuk menampung para tahanan pada masa penjajahan dulu.

Saya diajak juga melihat ruangan yang dahulunya digunakan untuk menyimpan perlengkapan persenjataan oleh pemerintah Inggris, disini terdapat satu buah meriam.

Ada empat buah meriam yang diletakan secara terpisah, masing-masing dua buah dan menghadap berlawanan.

dokpri
dokpri
Saya tidak masuk hanya berada di luar saja saat diarahkan untuk menuju terowongan dengan memiliki lebar 2 meter dan panjang kurang lebih 6 meter, konon dari sumber yang dapat dipercaya terowongan ini dulu panjang dan memiliki beberapa cabang, sebagai pertahanan, namun sekarang tertutup.

Tempat yang sangat indah ber selfie ria.

 Danau dendam tak sudah

dokpri
dokpri
Awalnya saya tidak ingin kesini, namun saat disebutkan namanya dendam tak sudah, merasa aneh saja nama danau seperti itu, akhirnya saya pun menjajal tempat ini.

Danau ini terletak di Kecamatan Teluk Segara, Selebar, Gading Cempaka, Kecamatan Talang Empat, Bengkulu.

Terdapat dua versi cerita legenda dari masyarakat sekitar tentang danau yang memiliki luas 112,2 hertar ini, versi pertama ada sepasang muda mudi yang bunuh diri dengan menceburkan diri ketempat ini karena hubungan mereka tidak mendapat restu dari orang tua si gadis.

dokpri
dokpri
Sedangkan versi kedua Oleh Belanda tempat ini hanya dibuat nyaman lebih tertata saja, sebagai lahan konserveasi yang melindungi berbagai keragaman tumbuhan, sebagai cadangan air dan sebagai tempat irigasi.

Flora dan Fauna yang ada di tempat ini seperti, anggrek pensil, anggrek matahari, bakung, nipah, pulai, ambacang rawa, brosong, plawi, terentang, pakis, gelam, dan ada beberapa jenis lagi yang saya tidak hafal namanya, sedang fauna yang ada disini seperti, burung kutilang, babi hutan, kera ekor panjang, lutung, ular phyton, siamang, dan ada beberapa jenis lagi.

dokpri
dokpri
Selanjutnya setelah puas foto-foto saya menikmati hidangan di salah satu warung yang ada di seberang Danau, saya makan semua makanan khas yang ada di warung tersebut perut punai, dan lempok tak ketinggalan, kelapa muda.

Rumah pengasingan

dokpri
dokpri

Puas menikmati perut punai dan lempok saya melanjutkan perjalanan ke rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu, rumahnya sederhana, dan masih alami kelihatan rumah zaman dulu, halamanya cukup luas, sebelum masuk ke rumah saya berfoto dulu di depan.

Bung Karno di ungsikan oleh penjajah di disni pada tahun 1938 -1942, tepatnya tanggal 14 Februari 1938, awalnya bung Karno sendiri disini beberapa hari kemudian baru keluarga beliau menyusul.

Rumah pengungsian ini terdapat lima ruangan, ada ruangan kerja di bagian depan, satu ruang tamu, satu kamar tidur tamu dan dua kamar tidur keluarga.

dokpri
dokpri
Bung Karno saat diungsikan disini tidak langsung menempati rumah ini, karena rumah ini perlu diperbaiki dulu beberapa hari, selama menunggu perbaikan Bung Karno ditempatkan di Hotel Centrum.

Rumah ini dahulunya adalah rumah pedagang keturunan Tionghwa, Tjang Tjeng Kwat.

dokpri
dokpri
Dari cerita yang menjaga tempat ini, Bung Karno disini bersama istrinya Inggit Ganarsih dan anak angkatnya, suatu saat mereka kedatangan tamu keluarga Hassan Din tokoh Muhammadiyah asal Curup, saat itu Hassan Din  membawa anaknya Fatmawati, dan dirumah itu juga Fatmawati menumpang, yang singkat cerita akhirnya Fatmawati dinikahi Bung Karno dan memiliki lima orang anak.

Semua dijelaskan dengan detail dan rinci oleh penjaga, begitupun koleksi-koleksi foto yang ada, sayangnya saya tidak membawa alat perekam, sehingga banyak terlupa yang disampaikan beliau.

Hayoo, Jelajah Indonesia.

Bogor,25062019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun