Salam Petualang
Kompasioner, kali ini kita menjelajah Bengkulu, banyak juga tempat-tempat yang sangat bersejarah dan indah-indah disini, kali ini saya coba tampilkan tiga tempat yang menurut saya para pencinta traveling yang belum mengunjungi tempat ini, bisa sebagai reverensi tentunya.
 Benteng Marlborough
Tidak jauh dari Tempat ini ada dua pantai yang sangat indah yaitu, pantai Paderi dan Pantai Zakat.Â
Terdapat ruang tahanan disalah satu ruang, katanya dulu tempat ini digunakan untuk menampung para tahanan pada masa penjajahan dulu.
Saya diajak juga melihat ruangan yang dahulunya digunakan untuk menyimpan perlengkapan persenjataan oleh pemerintah Inggris, disini terdapat satu buah meriam.
Ada empat buah meriam yang diletakan secara terpisah, masing-masing dua buah dan menghadap berlawanan.
Tempat yang sangat indah ber selfie ria.
 Danau dendam tak sudah
Danau ini terletak di Kecamatan Teluk Segara, Selebar, Gading Cempaka, Kecamatan Talang Empat, Bengkulu.
Terdapat dua versi cerita legenda dari masyarakat sekitar tentang danau yang memiliki luas 112,2 hertar ini, versi pertama ada sepasang muda mudi yang bunuh diri dengan menceburkan diri ketempat ini karena hubungan mereka tidak mendapat restu dari orang tua si gadis.
Flora dan Fauna yang ada di tempat ini seperti, anggrek pensil, anggrek matahari, bakung, nipah, pulai, ambacang rawa, brosong, plawi, terentang, pakis, gelam, dan ada beberapa jenis lagi yang saya tidak hafal namanya, sedang fauna yang ada disini seperti, burung kutilang, babi hutan, kera ekor panjang, lutung, ular phyton, siamang, dan ada beberapa jenis lagi.
Rumah pengasingan
Puas menikmati perut punai dan lempok saya melanjutkan perjalanan ke rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu, rumahnya sederhana, dan masih alami kelihatan rumah zaman dulu, halamanya cukup luas, sebelum masuk ke rumah saya berfoto dulu di depan.
Bung Karno di ungsikan oleh penjajah di disni pada tahun 1938 -1942, tepatnya tanggal 14 Februari 1938, awalnya bung Karno sendiri disini beberapa hari kemudian baru keluarga beliau menyusul.
Rumah pengungsian ini terdapat lima ruangan, ada ruangan kerja di bagian depan, satu ruang tamu, satu kamar tidur tamu dan dua kamar tidur keluarga.
Rumah ini dahulunya adalah rumah pedagang keturunan Tionghwa, Tjang Tjeng Kwat.
Semua dijelaskan dengan detail dan rinci oleh penjaga, begitupun koleksi-koleksi foto yang ada, sayangnya saya tidak membawa alat perekam, sehingga banyak terlupa yang disampaikan beliau.
Hayoo, Jelajah Indonesia.
Bogor,25062019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI