Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Delapan (Bali, 4 April 1992)

16 Juni 2019   07:42 Diperbarui: 16 Juni 2019   07:52 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum terjun ke laut dia memberikan dua potong roti buat Anti dan Yoga untuk memberi makan ikan nanti dibawah, roti di bungkus di dalam plastik kecil, dan di selipkan di sela celana atau baju.

Anti cepat sekali menyesuaikan diri, hanya di 3 menit pertama dia agak gugup, mungkin belum penyesuaian, sampai di kedalaman 5 meter, terlihat dia sangat senang, ikan-ikan ramai mendekatinya, sedikit-demi sedikit dia hancurkan roti ditanganya untuk di taburkan dan sekelompok ikan yang indah-indah mendekatinya.

Yoga memberi kode untuk menaburkan roti di dekat muka Anti, agar ikan nampak lebih jelas dan sangat dekat,  Anti langsung mengerti kode yang diberikan, sampai-sampai jatah roti milik Yoga di minta Anti untuknya, setelah habis dengan roti yang ada. 

Anti mencoba melihat biota laut yang lain, terumbu karang, Yoga sampai memberi kode untuk berhati-hati karena, ada ubur-ubur dan bulu babi yang cukup berbahaya kalau kena di badan.

Yoga melihat level oksigin, sudah berada di bawah, Yoga memberi kode ke Anti untuk naik, Anti memberi kode sebentar lagi, Yoga merangkul dan memeluk Anti dari belakang kemudian agak kesamping untuk menghindari tabung oksigin Anti, mereka saling tersenyum di dasar laut, kali ini Yoga menggiring Anti untuk naik, karena tabung oksigin sangat tipis.

Sampai di permukaan dia lepas alat pernafasan dari mulutnya kemudian berenang ke arah kapal, cukup jauh mereka hanyut, Yoga terus mengikuti dari samping, takut Anti kelelahan, berpegangan di tali samping kapal Anti berkata.

"Belum puas Bang, indah ya di laut,"

"Pantesan Abang kalau sudah daiving, ngak naik-naik, ternyata sangat Indah,"

Berada di dalam perahu menuju Deluang Sari tidak habis-habis ceritanya, Yoga, Instrukturnya dan motoris kapal, jadi pendengar setia saja.

Bali memang sangat memanjakan penikmatnya, hari pertama sangat menyenangkan, hari kedua lebih sangat menyenangkan, dan malam ini adalah malam terakhir mereka di Bali.

Besok pagi mereka akan pulang, pesawat jam 09.00 waktu Den Pasar, malam ini mereka hanya di kamar saja melepas lelah, besok jam 07.00 dijemput pak Wayan menuju bandara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun