Di angkot Yoga sengaja duduk di depan sejajar dengan supir, agar lebih menikmati suasana kota Balikpapan di pagi hari, mata Yoga jelalatan liat kiri liat kanan, mungkin berharap ada yang dia kenal. Sampai di Pasar Baru tidak ada seorangpun yang dia kenal, Yoga beralih angkutan yang menuju sepinggan, karena Kantor Anti di Sepinggan tidak terlalu jauh dengan Bandara.Â
Di angkot jurusan Pasar Baru sepinggan agak lama nunggunya, penumpang masih sedikit, angkotnya ngetem, setelah penuh baru jalan, Yoga melihat jam tangan yang dia pakai, 08.15 sepertinya sekitar jam 09.00 bener sampai di kantor Anti.
"Bapak mau ketemu siapa ?" tanya satpam setelah Yoga masuk di teras kantor Anti.
"Saya boleh bertemu Bu Anti,"
"Maaf, Bapak sudah ada janji sebelumnya ?"
"Sudah, janjianya jam 09, tapi ini masih jam 09. Kurang 10 menit." Kata Yoga
"Mohon maaf, bisa minta kartu pengenal Bapak," katanya, dan menukarkan dengan badge bertuliskan TAMU.
Yoga mengeluarkan dompet dan mengambil Kartu Tanda Penduduk," Silahkan bapak tunggu di ruang tamu, nanti saya hubungi Bu Anti," katanya seraya menunjuk ruang tunggu untuk tamu.
Yoga duduk menunggu, diambilnya koran Balikpapan Post yang terdapat di ruang tunggu, belum selesai halaman pertama, Nampak Anti dari dalam menuju ke arahnya.
"Abang, Anti sebentar lagi, nunggu di ruang Anti saja ya,"
Yoga berdiri dan mengikuti Anti, mereka berjalanan beriringan, ruangan Anti di lantai dua, Anti tidak ingin naik lift, tapi menggunakan tangga saja, Â Ruangan Anti tidak besar, sepertinya ukuran 3 x 5 meter, terdapat meja kerja, ruang tamu, seperangkat komputer dan printer, dan satu meja kecil.