Seluruh jamaah digiring menuju bus besar, disini sudah ada perwakilan dari travel umrah yang menjemput, bus besar ini yang akan mengantar mereka sampai ke Madinah, Bus tertulis di Kaca depan dengan stiker besar "BEKASI" rupanya supir dari Indonesia juga ini malah lebih enak, setiap jamaah diberikan air mineral dan nasi kotak yang berisi ayam bakar, tempe dan tahu goreng lengkap dengan sambalnya oleh perwakilan travel yang menjemput mereka di luar Bandara tadi.Â
Setelah semua penumpang masuk, beliau memperkenalkan diri namanya Ustadz Mahrus dan menyebut beliau orang Indonesia yang menetap disini, beliau orang Madura, dan bertanya apakah dari jamaah ada yang dari Madura, tidak ada satupun rupanya orang Madura di rombongan ini, beliau nanti yang akan menemani jamaah semua selama berada di Madinah dan Makkah.
Beliau melanjutkan kalau ada yang mau beli nomor HP dari tanah Arab silahkan nanti berhubungan dengan kernetnya, kalau di rupiahkan seharga sertatus ribu rupiah.
Perlahan bus bergerak, meninggalkan terminal setelah sang pemandu membaca do`a syafar. Hampir sebagian besar jamaah belum pernah kesini, terlihat hampir semua melihat ke jendela, yang mereka lihat hamparan padang pasir yang luas.
Hampir semua jaamaah setelah mengucap ,"Labbaika allahumma labbaik, Laa syariika lakalabbaik, Innalhamda wa-ni`mata laka wal mulk,laa syariikalak." Tertidur dalam kelelahan.
Edtwenty-two, 26052019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H