"Spagety nya tadi juga enak om." Kata Noval
"Om, Noval misi sebentar mau ke toilet," seraya melepas seatbelt
"Mau om temein," kata Catur ikut melepas seatbelt nya dan berdiri agar Noval bisa lewat.
"Ngak usah om, bisa sendiri."
Sepeninggal Noval, ibu bos sambil mengarahkan mukanya ke arah Catur dia berkata sambil berbisik," Ibu minta sepulang dari umroh nanti, ada kepastian dari Pak Catur ya, apakah melaksanakan wasiat bapak almarhum atau tidak, tidak ada paksaan dari Ibu, apapun keputusannya yang terbaik bagi kita," kata Ibu bos
"Iya, bu sudah lebih satu bulan dari yang ibu sampaikan, saya belum memberikan jawaban, mudahan ada jawaban setelah berdo`a di tujuh tempat yang diijabah Allah," Kata Catur.
Pembicaraan mereka terhenti karena kedatangan Noval, Catur kembali berdiri agar Noval bisa duduk kembali di kursinya, selanjutnya Catur dan Ibu bos kembali melanjutkan membaca Al-Quran, sementara Noval melihat-lihat Film yang ada di kursi dihadapanya untuk mengusir rasa suntuk.
Tidak terasa sudah enam jam perjalanan yang mereka lalui, sejauh ini cuaca masih bersahabat, membawa tamu-tamu Allah, sekitar empat jam lagi mereka akan sampai di bandara Internasional King Abdul Azis, sementara pramugai kembali mengeluarkan makanan ringan dan minuman yang ketiga kalinya untuk para penumpang.
Alhamdulillah dengan kesabaran, do`a-do`a selama perjalanan akhirnya waktu yang dinantikan telah tiba, dalam bahasa inggris pramugari mengatakan, beberapa saat lagi  kita akan mendarat di Bandara Internasional  King Abdul Azis, para penumpang di harap kembali ke tempat duduk masing-masing, mengencangkan sabuk pengaman, membuka jendela dan menutup meja dihadapan mereka, sayup sayup para rombongan jamaah umroh mengucap,"Labbaika allahumma labbaik, Laa syariika lakalabbaik, Innalhamda wa-ni`mata laka wal mulk,laa syariikalak."
Rombongan mendarat dengan selamat di Bandara King Abdul Azis, pemeriksaan di Imigrasi bandara berjalan cukup lancar, kebayakan para jamaah menggunakan bahasa isyarat saja, karena para jamaah bahasa Ingris pas-pasan dan Bahasa Arab tidak bisa, antrean tidak begitu panjang dan lama karena para petugas tidak berbelit-belit dan ada delapan pintu pemeriksaan yang dibuka, setelah selesai pemeriksaan pimpinan rombongan meminta yang sudah selesai pemeriksaan berkumpul dulu, menunggu yang masih diperiksa, nanti keluar dari bandara secara bersama-sama.Â
Catur masih tidak percaya ini di Tanah Arab, dia baru pertama kali menginjakan kaki, keluar Negeri dan kali pertama itu adalah Tanah Arab, Bandara King Abdul Azis, sejenak Catur memperhatikan sekeliling Bandara, tidak lama Noval dan Ibu bos selesai di periksa dan menghampiri Catur beserta rombongan yang lain.