"Sekarang pak, ditunggu diruangan beliau."
Dengan rasa sedikit malas Catur, beranjak dari tempat duduknya, padahal di benaknya sudah semangat, sepuluh menit lagi waktu normal untuk pulang kantor telah tiba.
"Tok....Tok...., dengan dua kali ketukan di depan pintu ruang kerja bos, Catur menghentikannya, karena terdengar suara yang memerintahkan masuk, dari dalam ruangan.
"Bapak, memanggil saya?"
"Ia, silahkan duduk dulu." Kata bos, sambal mengangkat tilpun dan memencet dua digit di nomor telpon.
"Buatkan saya kopi susu, seperti biasa, eh...sebentar.....Catur minum apa?"
"Sudah pak, saya baru selesai minum tadi,"
"Maaf, memanggil kamu, sudah mau pulang ya, kata bos, seraya melihat ke jam dinding di tembok sebelah kanan ruangan beliau, dan meletakkan ganggang tilpun.
"Ngak, apa pak,"
"Begini, saya minta mulai besok, disamping kamu tetap melaksanakan tugas pokokmu, kamu ke tiga rumah sakit untuk berkenalan dengan PIC yang biasa mengurus cetakan sekaligus, minta aprovel dari dami yang sudah selesai, setelah dari sana kamu langsung ke pemda temui bagian umum, kenalan sekaligus minta persetujuan cetakan yang mereka buat," jelas bos
"Ia, pak."