Mohon tunggu...
Mirza Mayang Safitri
Mirza Mayang Safitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Semoga informasi yang dibagikan dapat bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Bentuk Hadis Qauliyah dalam Studi Ulum Al-Hadis

28 Desember 2021   08:57 Diperbarui: 28 Desember 2021   09:03 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya:
Dari Al-Hasan ibnu Ali yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: Sesungguhnya Allah benar-benar memberi seorang hamba pahala berkat kebaikan akhlaknya, sebagaimana Dia memberi pahala kepada seorang mujahid di jalan Allah; pahala berlimpahan baginya di setiap pagi dan petang.

Dari hadis diatas maksud yang terkandung adalah Allah akan selalu memberikan pahala kepada hamba nya yang berbuat kebakan.

3. Contoh hadis qauliyah yang mengandung unsur akidah, yaitu:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

Artinya:
Tidak akan masuk surga seseorang yang terdapat di dalam hatinya ketakabburan sekalipun sebesar dzarrah, seorang laki-laki berkata: sesungguhnya laki-laki itu menyukai pakainnya dan sepatunya yang baik, maka Rasulullah pun bersabda: sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai sesuatu yang indah, takabbur itu menolak kebenaran karena meninggikan diri sendiri dan menghina orang lain (Tirmidzi, n.d).

Dari hadis diatas dapat diambil kesimpulan bahwa janganlah kita bersikap takabbur, karena Allah tidak menyukai hamba yang di dalam hatinya memiliki sikap takabbur.

4. Contoh hadis qauliyah yang mengandung unsur pendidikan, yaitu:

عَنْ حَكِيْمِ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اَلْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ، وَخَيْرُ الصَّدَقَةِ عَنْ ظَهْرِ غِنًى، وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللهُ

Artinya:
Dari Hakîm bin Hizâm Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda : Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu. Dan sebaik-sebaik sedekah adalah yang dikeluarkan dari orang yang tidak membutuhkannya. Barangsiapa menjaga kehormatan dirinya maka Allâh akan menjaganya dan barangsiapa yang merasa cukup maka Allâh akan memberikan kecukupan kepadanya.”

Dari hadis diatas Nabi Muhammad Saw, mendidik manusia agar gemar bersedekah dan gemar memberi pertolongan ke sesama manusia.

Selain contoh dan unsur dari hadis diatas, tentunya masih banyak lagi hadis yang termasuk ke dalam bentuk hadis qauliyah. Sebagai umat muslim tentu nya sangat bermanfaat apabila kita dapat memahami bentuk-bentuk hadis. Seperti yang telah dituliskan diatas, bahwa bentuk-bentuk hadis itu ada lima. Setiap bentuk hadis memiliki perbedaan nya tersendiri. Maka dari itu memahami bentuk-bentuk hadis sangat bermanfaat untuk mengetahui perbedaan dari setiap bentuk hadis tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun