Mohon tunggu...
MIRWAN SL
MIRWAN SL Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa BIASA di UIN Alauddin Makassar Jurusan Konsetrasi Dakwah dan Komunikasi

saya seorang Mahasiswa dan sekaligus BIASA dan saya memiliki ketertarikan untuk menulis karena saya bercita-cita ingin menjadi Profesor (yang bermanfaat) bagi ummat. walaupun saya kadang malas-malas membaca tapi saya juga saya memaksa diri untuk bisa membaca buku, jurnal agar saya memiliki pengetahuan. Intinya Manusia BIASA punya cita-cita tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bersikap Moderasi Beragama melalui Media Online

27 Oktober 2024   15:30 Diperbarui: 27 Oktober 2024   15:31 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://images.search.yahoo.com/search/images?p=gambar+moderasi+beragama&fr=mcafee&type=E211US885G0&imgurl=https%3A%2F%2Fmtsn9magetan.sch.id%2

Indonesia merupakan negara dengan keberagaman suku, bahasa, adat istiadat, dan agama, yang mampu hidup rukun berkat nilai-nilai toleransi dan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Nilai-nilai moderasi, seperti menghargai perbedaan dan menolak ekstremisme, penting untuk menjaga keharmonisan sosial. Namun, tantangan dalam mempertahankan kedamaian tersebut meningkat akibat globalisasi, kemajuan teknologi, serta pengaruh ideologi asing. Oleh sebab itu, moderasi beragama di Indonesia menjadi kunci untuk membina kohesi sosial, mengurangi ekstremisme, dan menciptakan masyarakat yang inklusif serta harmonis.

Di era digital ini, media online memiliki peran besar dalam membentuk persepsi masyarakat terkait isu-isu agama dan sosial. Mengingat banyaknya pengguna internet di Indonesia yang menghabiskan waktu berjam-jam di media online, penting untuk menyebarkan nilai-nilai moderasi di platform ini agar pengguna tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang bersifat ekstrem atau hoax. Dengan menumbuhkan sikap moderasi beragama di media online, masyarakat dapat diajak untuk bijak dalam menyikapi isu agama, menghindari konflik, dan memperkuat toleransi. Hal ini penting untuk mencegah polarisasi, serta menjaga perdamaian dan persatuan dalam keberagaman yang menjadi ciri khas Indonesia.

Referensi

Jumlah.Pengguna.media.online//https://tekno.kompas.com/read//2023/02/13/19300087/pengguna.internet./diindonesia/tembus-212-9-juta-diawal//2023. Diakses pada Tanggal 05 Januari Tahun 2024, Jam 06.37 Menit.

https://tekno.kompas.com/read/2023/02/13/19300087/pengguna.internet./diindonesia.tembus-212-9-juta-di-awal-2023. Diakses pada Tanggal 05 Januari Tahun 2024, Jam 06.37 Menit.

Ulfatul Husna and Muhammad Thohir, “Religious Moderation as a New Ahroach to Learning Islamic Religious Education in Schools,” Nadwa 14, no. 1 (2020): h. 19-99.

Busyro, Aditiya Hari Ananda, & Adlan Sanur Tarihoran, “Moderasi Islam (Wasathiyyah) di Tengah Pluralisme Agama Indonesia,” Fuaduna: Jurnal Kajian Kagamaan dan Kemasyarakatan 03, no. 01 (2019): h. 43– 54.

Fadhliah Mubakkirah, “Moderasi Islam: Dari Konsep Menuju Identitas,” Bilancia: Jurnal Studi Ilmu Syariah dan Hukum (2018).

Zuhairi Misrawi, “Kesadaran Multikultural Dan Deradikalisasi Pendidikan Islam: Pengalaman Bhinneka Tunggal Ika Dan Qabul Al-Akhar,” Jurnal Pendidikan Islam, Vol 2, No 1 (2013): h. 197.

Lukman Hakim Saifuddin and Mentri Agama Republik Indonesia, “Moderasi Untuk Kebersamaan Umat: Memaknai Rapat Kerja Nasional Kemenag 2019” (n.d.), https://jateng.kemenag.go.id/warta/download/1548283699.pdf

Putri Septi Pertiwi, et., al, “Moderasi Beragama dan Media Sosial (Studi Analisis Konten Instagram & Tik-Tok)” Jurnal Dakwah dan Komunikasi , Vol 6, No 1, (2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun