Mohon tunggu...
Meirna Fatkhawati
Meirna Fatkhawati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyukai dunia menulis || "sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lain" || Salam Literasi || silahkan berkunjung www.mirnaaf.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

[Review Buku] "Don't Cry Allah Loves You"

18 Januari 2019   12:35 Diperbarui: 18 Januari 2019   12:54 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : goodreads.com

Penulis : Ahmad Rifa'i Rif'an

Penerbit : PT Elex Media Komputindo

Terbit : Cetakan I Maret 2013 dan cetakan ke-2 Mei 203

Tebal Buku : 243 halaman

ISBN : 978-602-02-0707-0

Mengutip kalimat cover buku yang berbunyi "Jangan Sedih. Jangan kesal. Jangan menyerah. Yakinlah, Allah senantiasa bersama kita". Faktanya memang benar demikian. 

Bahwa Allah tidak  pernah  tidur, Maha Mengetahui dan Maha Penyayang. Banyak kata-kata motivasi dan penyemangat agar kita bisa terus melangkah mencapai tujuan. 

Buku yang ditulis dari banyak kisah-kisah orang lain. Beberapa kisah yang diangkat tidak melulu tentang keresahan hidup, ada juga kisah orang sukses yang giat bekerja dan berusaha.

Penulis buku best seller "Man Shabara Zhafira" ini, menggerakan pembaca untuk mengambil langkah nyata. Menjadi pribadi yang tegar dan mencapai kebahagiaan tidaklah sulit. 

Perlu mensucikan jiwa kita. Seperti yang ditulis oleh Pak Ahmad Rifa'i, caranya dengan memperbaiki ukhuwah,  memperbanyak syukur dan mengolah kesabaran.

Hidup bukan untuk disesali, bukan untuk ditangisi dan bukan untuk disedihkan. Hidup adalah perjuangan untuk terus bangkit dari kegagalan dan kejatuhan. Orang yang berada di puncak adalah mereka yang sanggup mengelola jiwanya hingga kesedihan, kecemasan, dan kegalauan.

Ada satu hal yang perlu diingat bahwa kesulitan justru membuat kita dekat dengan Tuhan. Hakikatnya itu adalah anugerah. Kemudahan malah terkadang membuat kita jauh dari Tuhan. Hakikatnya adalah petaka.

Kesuksesan terasa dahsyat ketika yang kita taklukan adalah masalah yang hebat. Kemenangan terasa membanggakan ketika lawan yang tangguh kita kalahkan. 

Prestasi terasa menggembirakan ketika kita meraihnya dengan jerih payah dan pengorbanan. Bersabarlah, meniti jalan hidupmu dan jangan pernah berputus asa. Kesulitan sengaja dihadirkan agar keberhasilanmu lebih berkesan.

Ibnul Qayyim dalam kitab Al Fawa'id mengungkapkan, "Menyia-nyiakan waktu itu lebih jelek daripada kematian. Menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu dari Allah dan akhirat. Sedangkan kematian hanyalah memutuskanmu dari dunia dan penghuninya".

Jadi, buku yang penuh dengan motivasi dan berbagai trik pencerahan hidup ini perlu kalian resapi dan aplikasikan dalam keseharian. Hidup hanya sekali kemudian mati. Gunakanlah sebaik mungkin waktu yang diberikan. Jangan sampai menyesal dan jangan sampai terlambat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun