Banyak yang beranggapan seolah-oleh ini hanyalah malapetaka dan kesuraman sepihak. Â Seperti menyalahkan teknologi yang telah menghancurkan dunia dan anak-anak, tapi ternyata tidak. Sedikit membingungkan, karena ini merupakan utopia sekaligus distopia.
Pada dasarnya tombol "like" diciptakan karena sebuah motivasi yang baik yaitu "bisakah kita menyebarkan aura positif dan cinta di dunia ?". Kini remaja tertekan saat tak banyak dapat respon "like" atau itu bisa mengarah ke polarisasi politik, hal itu tak terpikir oleh mereka yang menciptakan. Mereka tidak berniat jahat, hanya saja model bisnisnya lah yang bermasalah.
Situasi saat ini bukan untuk melindungi pengguna, tapi untuk perlindungan hak dan privilese dari semua perusahaan raksasa yang sangat kaya. Penggunaan terhadap media sosial kita akan lebih menguntungkan perusahaan jika kita menghabiskan waktu untuk menatap layar, menatap iklan, daripada mengahabiskan waktu itu untuk menikmati hidup. Jadi, kini kita melihat dan merasakan akibatnya. Kita melihat perusahaan menggunakan intelegensi artifisial yang kuat untuk mengakali dan mencari cara untuk menarik perhatian kita menuju hal yang mereka mau kita lihat, daripada hal yang paling konsisten dengan tujuan, nilai, dan hidup kita.
Seolah-olah desain fundamental dari hal ini tidak berjalan dengan baik, seluruhnya. Terdengar gila jika berkata kita harus mengubah semua itu, tapi itu hal yang harus di lakukan. Walaupun terlihat membutuhkan waktu yang lama tapi kita harus tetap optimis dalam menemukan solusi. Karena tidak semua orang menganggap ini sebagai masalah.
Beberapa tips yang mereka berikan untuk melawan atau sekedar mengurangi penggunaan media sosial :
- Mematikan semua notifikasi.
- Menghapus Aplikasi yang benar-benar memakan waktu
- Tidak menggunakan Google, menggantinya dengan Qwant yang tidak menyimpan riwayat pencarian.
- Jangan pernah menerima video rekomendari di YouTube.
Terimakah telah membaca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H