Mohon tunggu...
Mira Aqila
Mira Aqila Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya Ingin Berbagi :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Gagal Bekerja karena Buta Warna

19 April 2012   01:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:27 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_182833" align="aligncenter" width="520" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Lanjutan dari ceritaku di SINI

Setelah menunggu sekitar seminggu setelah wawancara, akhirnya adi (bukan nama sebenarnya) lolos tahap wawancara dan  dilanjutkan dengan medical check up di laboratorium ternama dikotaku. Biaya medical check up ini dibiayai oleh perusahaan.

Dari hasil medical check up didapat bahwa adi menderita buta warna parsial. Pihak laboratorium memberitahukan hasil testnya kepada adi dahulu *hanya melihat* sebelum diberikan kepihak perusahaan.

Berita buta warna adi diberitahukan kepada suamiku oleh orang tua adi. Mereka bertanya apakah itu mempengaruhi hasil penerimaan karyawan. Karena posisi adi yang melamar sebagai operator di perusahaan, suamiku memberikan jawaban ga papa, operator di pabrik ga ada alat yang menunjukan warna kok, jadi santai saja dan berdoa, mudah-mudahan diterima.

Apalagi ada sms dari pihak perusahaan yang meminta nomer sepatu adi *mungkin untuk persiapan jika masuk kerja*. Jadi membuat adi yakin dia diterima. Janji perusahaan akhir maret di umumkan hasilnya ternyata mundur, karena sesuatu hal dan berjanji akan dikabari minggu ke 2 bulan april.

Akhirnya hari itu datang juga. Kemarin saya kaget dengan SMS suami yang mengatakan bahwa adi tidak diterima bekerja karena hasil medical check up-nya tidak baik. Selain adi mempunyai buta warna parsial (sebagian), adi juga mempunyai penyakit lainnya *katanya kepala sering sakit*.

Usut punya usut, ternyata pabrik baru yang akan menjadi tempat adi bekerja sudah canggih. Ada komputer  * untuk menunjukan line / jalur di mesin produksi* buat 0perator awasi yang dilengkapi oleh warna. Misalnya warna biru untuk jalur air, warna merah untuk uap panas dll. Sehingga HRD menganggap adi tidak sanggup untuk bekerja. (dari 17 orang yang di medical check up hanya adi yang tidak diterima).

Yang bikin saya heran, adi kan lulusan SMK jurusan Listrik, dan pastinya ada test buta warna donk sebelum penerimaan siswa baru?? kok ya baru ketahuan sekarang klo adi buta warna?. Bukankah listrik suka berkaitan dengan kabel-kabel berwarna? kok diterima? *apa hasilnya dulu negatif ya?* masih mikir.

Jadi siapa yang salah nih? sayang donk 3 tahun sekolah listrik, tapi ga bisa diimplikasikan di pekerjaan karena tersandung buta warna. Salah Jurusan kayanya. Harusnya masuk akuntansi aja nih si adi biar mainnya sama kalkulator #nyengir#.

Saya langsung cari tahu mengenai buta warna parsial (sebagian). Info yang didapat adalah penderita buta warna parsial mengalami kekurangan pigmen dalam sel retina sehingga tidak bisa melihat warna tertentu saja (di SINI).  Buta warna ini tidak bisa disembuhkan karena kelainan pada retina / merupakan cacat mata.

Yang perlu di garis bawahi, bahwa buta warna parsial bukan berarti si penderita tidak mengenal satu warna tertentu. Dia bisa mengenal warna dasar seperti merah, kuning, biru serta warna-warna sekunder, seperti hijau, jingga, dan ungu. Namun, ketika warna-warna itu dikombinasikan lagi dengan warna lainnya, ia tidak mampu mengenali atau bingung menentukan, apakah itu hijau tua atau biru, dan sebagainya.

Buta warna juga dapat disebabkan oleh kecelakaan kecil/ insiden yang membuat mata kita mengalami kerusakan retina atau cedera (trauma) pada otak yang menyebabkan pembengkakan di lobus occipital. Juga bisa  akibat paparan sinar ultraviolet karena tidak menggunakan pelindung mata secara benar. (di SINI)

Buta warna dapat dideteksi ketika anak berusia 4 tahun (atau saat belajar mengenal warna) dan dapat menurun ke anak. Kelainan ini bersifat genetik dan gennya terkait pada kromosom X. Itu sebabnya, kebanyakan buta warna dialami oleh anak laki-laki (di SINI). Tetapi ketika saya search di google bahwa buta warna parsial ini masih bisa diterapi. Semoga itu benar.

Sudahkah anda test buta warna? saya sudah ketika lulus SMA :) Alhamdulillah negatif.

Baiknya kita segera mengetahui bahwa kita buta warna atau tidak, karena akan mempengaruhi masa depan kita, dan semakin cepat diketahui, maka dapat mengarahkan kita  pada bidang-bidang profesi yang tidak membutuhkan keahlian warna secara dominan.

Semoga bermanfaat :)

1326042443568853443
1326042443568853443

Note : Kasian adi semoga dia tabah dan sabar. Amin #usapmuka#

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun