Buta warna juga dapat disebabkan oleh kecelakaan kecil/ insiden yang membuat mata kita mengalami kerusakan retina atau cedera (trauma) pada otak yang menyebabkan pembengkakan di lobus occipital. Juga bisa akibat paparan sinar ultraviolet karena tidak menggunakan pelindung mata secara benar. (di SINI)
Buta warna dapat dideteksi ketika anak berusia 4 tahun (atau saat belajar mengenal warna) dan dapat menurun ke anak. Kelainan ini bersifat genetik dan gennya terkait pada kromosom X. Itu sebabnya, kebanyakan buta warna dialami oleh anak laki-laki (di SINI). Tetapi ketika saya search di google bahwa buta warna parsial ini masih bisa diterapi. Semoga itu benar.
Sudahkah anda test buta warna? saya sudah ketika lulus SMA :) Alhamdulillah negatif.
Baiknya kita segera mengetahui bahwa kita buta warna atau tidak, karena akan mempengaruhi masa depan kita, dan semakin cepat diketahui, maka dapat mengarahkan kita pada bidang-bidang profesi yang tidak membutuhkan keahlian warna secara dominan.
Semoga bermanfaat :)
Note : Kasian adi semoga dia tabah dan sabar. Amin #usapmuka#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H