Mohon tunggu...
Mira Rahmawati
Mira Rahmawati Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Pemula

Belum tahu apa-apa

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Memahami NCT Universe dan Kerumitan Konsep ala SM Entertainment

12 Oktober 2020   16:17 Diperbarui: 16 Desember 2021   10:29 2969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
NCT 2020 | twitter.com/NCTsmtown

Maka dari itu, NCT dengan dream lab-nya melakukan observasi dan riset untuk memecah keterbatasan realitas sekaligus membawa mimpi ke dunia realitas/dunia nyata (NCTmentary ep. 5). Tema ini rupanya dilanjutkan pada teaser 'NCT 2020: The Past &Future - Ether' walaupun berdurasi jauh lebih pendek.

Tema mimpi ini sendiri sudah diusung dalam 'The 7th Sense', lagu rilisan pertama dari NCT yang menceritakan mimpi tokoh 'aku' sebagai hal yang awalnya menganggu /Hatred that can't be thrown away and a dream that bothers me (this dream)/, menjadi harapan dan mengajak 'kamu' untuk mendekat dan membentangkan mimpi.

/I open my eyes through this song/ 

/Your dream to be read (dream)/ 

/Waking up from a long sleep (I)/

 /My seventh sense/

Dalam lirik lagu ini, terdapat persamaan dengan tahap untuk mewujudkan mimpi menurut Dream Lab, yakni realitas (tahap 1), mimpi tahap (2), sinkronisasi mimpi (tahap 3), dan kembali pada realitas (tahap 5) setelah tidur panjang (tahap 4). 

Tahap 4 ini dalam NCTmentary di sebut mimpi dalam mimpi (dream within a dream) dan merupakan tahap yang penting karena mimpi ini menentukan realitas. Selain itu, frasa dream within a dream ini pun merujuk pada penggalan puisi 'A Dream Within a Dream' milik penyair Amerika, Edgar Allan Poe dan dirujuk dalam lagu ('Interlude: Regular to Irregular' dan Ten 'Dream In A Dream') maupun dalam NCTmentary sendiri (ep. 2).

 Lebih jauh, NCT memiliki lirik tentang mimpi, tetapi tak bisa dikupas satu persatu dan dhubungkan secara detail. Namun, didasarkan contoh yang ada, terlihat bagaimana NCT konsisten dalam mengemban konsep sejak awal sampai kini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun