"Melompat dari batu batu memiliki tantangan tersendiri mengatur keseimbangan tubuh. Tidak usah berfikir yang lain, harus fokus. Jalanannya lebih sulit lagi ketika hujan, jadi licin." Kata J Gesa.
Perjalanan ketika hampir sampai di air terjun adalah Sekitar 500 meter melewati bebatuan yang ada di jalur sungai.
Sangat tidak dianjurkan memakai sandal jepit, membawa tas yang terlalu berat, dan berangkat dalam keadaan lapar. Usahakan untuk makan terlebih dahulu membawa bekal yang cukup menuju air terjun ini. Dari pantuan penulis di sekitar buper glagaharum telah banyak pedagang bakso, pertokoan, dan beberapa rumah warga yang menjual camilan dengan harga yang terjangkau. Bakso rata-rata 10 rb perporsi, jika ingin menu yang lebih murah bisa dengan Rujak dan Mie ayam rata-rata 8 rb perporsi. Setelah hampir sampai di lokasi air terjun, akan terdapat pemandangan seperti ini. Bebatuan besar masih menutupi wajah cantik dari air terjunnya. Dari titik ini hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk sampai di muka air terjun.Â
Setelah kita sampai di telaga air terjunnya, rasanya lepas sudah lelah ketika perjalanan. Airnya dingin, jernih, bersih. kita juga menemukan jejak hewan yang menghuni air terjun ini. " kata Hawin Fizi Balaghoni.
Berikut Dokumentasi Pendukung Perjalanan:
Ancer-ancer menuju air terjun dari Buper Glagah Arum menuju Jalan Pancen Kandangan lalu temukan pertigaan Jl.Ndawe.
Dokumentasi membeli camilan Samiler 4 Rb dan Krupuk Petis 5 Rb.
Dokumentasi kaki J Gesa yang cedera selama perjalanan menuju air terjun.
Dokumentasi Menemukan Tanaman Minyak Kayu Putih di Perjalanan menuju Air terjun.
Berikut saran yang mungkin bisa membantu masyarakat yang ingin berkunjung ke air terjun ini.
Lihat Trip Selengkapnya