Bayang bayang tentang berakhirnya masa pandemi covid-19 masih belum menemui titik terang. Perubahan iklim konon diprediksi akan terus berlangsung ditengah perubahan tatanan perilaku manusia saat ini.Â
Usaha untuk mengembalikan tekanan fiskal pada pihak pemerintah tentunya akan sangat berpengaruh terhadap prioritas ketersediaan anggaran untuk pengelolaan lingkungan misalnya perawatan ruang terbuka hijau dan problema lingkungan lainnya.Â
Â
Desa Ranupani merupakan salah satu kawasan penyangga utama paru-paru dunia yang ada di Jawatimur yaitu Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
"Kehadiran madrasah ini diharapkan memberikan sumbangsih pengetahuan tentang pentingnya interaksi manusia dengan lingkungan yang baik. Hutan TNBTS adalah contoh harmony kehidupan yang masih lestari. Disana sudah menjadi saksi bertahun-tahun nenek moyang hidup berdampingan dengan alam. Pandemi ini seolah tidak pernah lelah menghabiskan energi kita, begitu banyak PR kita setelah semua kembali seperti dulu lagi." Tutur Hawin Fizi Balaghoni, SP.d selaku kepala MI Thoriqul Huda Ranupani.
" Masyarakat suku tengger di Ranupani sudah melihat ke depan bagaimana sampah-sampah itu menjadi problem jika tidak dikelola dengan baik. Anak-anak MI Thoriqul Huda Ranupani harus mendapatkan pelajaran mitigasi lingkungan agar dapat meneruskan nilai-nilai budaya yang baik di masyarakat." Tambahnya.
Salam kemajuan pendidikan di Kaki Gunung Semeru, Ranupane - Lumajang, Jawatimur.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H