Mohon tunggu...
MI Thoriqul Huda
MI Thoriqul Huda Mohon Tunggu... Guru - Pusat Riset dan Berita Suku Tengger

Madrasah Ibtidaiyah di Desa Ranupani, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pentingnya Ajarkan Mitigasi Lingkungan, Prioritas Belajar Generasi Suku Tengger di Ranupani

1 Agustus 2021   19:50 Diperbarui: 1 Agustus 2021   21:29 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayang bayang tentang berakhirnya masa pandemi covid-19 masih belum menemui titik terang. Perubahan iklim konon diprediksi akan terus berlangsung ditengah perubahan tatanan perilaku manusia saat ini. 

Usaha untuk mengembalikan tekanan fiskal pada pihak pemerintah tentunya akan sangat berpengaruh terhadap prioritas ketersediaan anggaran untuk pengelolaan lingkungan misalnya perawatan ruang terbuka hijau dan problema lingkungan lainnya. 

 

Dokpri
Dokpri
Kita berharap dapat melewati pandemi ini dengan segi ekonomi yang mapan dan dengan perubahan kondisi lingkungan yang tetap terjaga agar membawa dampak baik bagi kwalitas hidup generasi mendatang. 

Desa Ranupani merupakan salah satu kawasan penyangga utama paru-paru dunia yang ada di Jawatimur yaitu Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

"Kehadiran madrasah ini diharapkan memberikan sumbangsih pengetahuan tentang pentingnya interaksi manusia dengan lingkungan yang baik. Hutan TNBTS adalah contoh harmony kehidupan yang masih lestari. Disana sudah menjadi saksi bertahun-tahun nenek moyang hidup berdampingan dengan alam. Pandemi ini seolah tidak pernah lelah menghabiskan energi kita, begitu banyak PR kita setelah semua kembali seperti dulu lagi." Tutur Hawin Fizi Balaghoni, SP.d selaku kepala MI Thoriqul Huda Ranupani.

Dokpri
Dokpri
Hebatnya, kecenderungan masyarakat suku tengger di Ranupani yang memiliki kesadaran mengantisipasi dampak buruk pengelolaan lingkungan sudah terlihat dengan adanya petugas sampah yang berkeliling setiap minggu. Teknisnya, sampah yang dihasilkan rumah tangga dikumpulkan di Sak (Karung) yang nantinya dijemput oleh petugas. Ini selaras dengan budaya kebersihan lingkungan di madrasah yang sangat diprioritaskan dalam praktek sehari-hari kepada siswa-siswi.

" Masyarakat suku tengger di Ranupani sudah melihat ke depan bagaimana sampah-sampah itu menjadi problem jika tidak dikelola dengan baik. Anak-anak MI Thoriqul Huda Ranupani harus mendapatkan pelajaran mitigasi lingkungan agar dapat meneruskan nilai-nilai budaya yang baik di masyarakat." Tambahnya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Madrasah dapat menjadi sarana belajar yang tepat di usia keemasan mereka. Dan yang paling utama dengan berlandaskan hadist dan firman Allah SWT kita dapat mengambil intisari pentingnya menjaga alam semesta ciptaannya.

Salam kemajuan pendidikan di Kaki Gunung Semeru, Ranupane - Lumajang, Jawatimur. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun