Mohon tunggu...
Mira Noveesha
Mira Noveesha Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

senang mengeluarkan uneg-uneg

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Peran Aktif Bank Indonesia Dalam Menjaga Sistem Keuangan Agar Tetap Stabil

9 November 2014   16:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:15 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai negara yang masih berada di kategori "sedang berkembang" tentu ada kaitannya dengan sistem keuangan yang sedang bergejolak. Bukan tanpa alasan karena indonesia pernah mengalami krisis moneter berkepanjangan yang mengakibatkan indonesia harus terpuruk dengan ekonomi yang mengalami kontraksi besar dengan laju inflasi tinggi, nilai tukar rupiah jatuh di tambah dengah rasa tidak percaya terhadap bank karena suku bunga tinggi yang membuat bank memiliki utang yang berat di dalam maupun luar negeri.

Mengapa isu stabilitas sistem keuangan itu penting? Menjaga sistem keuangan agar tetap stabil mengacu pada suatu syarat yang penting bagi pertumbuhan perekonomian.Jika lembaga-lembaga  keuangan  dan  pasar  keuangan  yang  berperan  sebagai  mediator keuangan berada dalam kondisi stabil, maka dapat  dipastikan  aktivitas  perekonomian berlangsung  karena  tingginya aktivitas produksi, konsumsi maupun investasi yang memacu tingkat perekonomian yang baik dan stabil.

Berbicara tentang "keuangan" seperti tidak habis untuk dibicarakan karena memang menyangkut kesejahteraan suatu negara. Sebagai mana indonesia dimasa dulu dan sekarang sesudah mengalami krisis, perlu adanya upaya pencegahan dan menjaga kestabilan keuangan agar tidak kembali dalam keterpurukan (inflasi) berkepanjangan.

1415496604896685028
1415496604896685028

Perlu adanya penengah dalam mengatur kestabilan keuangan Indonesia seperti halnya Bank Indonesia yang berperan aktif untuk menerapkan suku bunga yang tidak terlalu ketat, menerapkan disiplin pasar,menjaga dan mengatur kelancaran sistem pembayaran, dapat mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan. Melalui pemantauan secara macro prudensial, Bank Indonesia dapat memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan, penyediaan likuiditas pada kondisi normal maupun krisis.

Stabilitas sistem keuangan setelah krisis tidak hanya di dukung stabilitas harga namun didukung pula dengan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2003 bank indonesia mencoba berperan aktif untuk mendorong stabilitas sistem keuangan agar tetap stabil melalui pembentukan biro stabilitas sistem keuangan dan setelah terjadinya krisis moneter tahun 2008, bank indonesia kembali melengkapi kebijakan makro ekonomi dengan kebijakan makro prudensial.

14154643781232918823
14154643781232918823

Bagaimana menjaga sistem keuangan agar tetap stabil?

KOMITMEN

1. Lembaga keuangan yang sehat dan pasar keuangan yang stabil

Lembaga keuangan harus dikatakan sehat saat Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan ke masyarakat dalam bentuk pinjaman. Atau dengan kata lain, Lembaga Keuangan menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana dan menyalurkan ke pihak yang kekurangan dana. kondisi pasar keuangan yang stabil dapat membangun keyakinan para pelaku pasar untuk bertransasksi secara  aktif,  mendorong terbentuknya tingkat harga pasar yang wajar, yaitu yang mencerminkan  kekuatan  fundamental.

2. Mencegah terjadinya perang harga

Kondisi dimana likuiditasi semakin ketat membuat beberapa lembaga berani bersaing menaikkan suku bunga yang melewati patokan lembaga penjamin simpanan (LPS), Ketatnya likuiditas ini juga dipengaruhi perilaku pemerintah yang menerbitkan banyak sekali surat utang di awal tahun membuat para pemilik dana mengalihkan simpanan dari bank untuk dibelikan obligasi. Perang suku bunga di industri perbankan disebabkan banyak bank menengah tidak kompak dan menaikkan suku bunga lebih tinggi dari rata-rata dan butuh pengawasan ekstra dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar kompetisi antar bank bisa menjadi teratur dan terarah, Pengawasan di lakukan untuk memastikan agar bank dikelola secara profesional dan di dalam bank tidak terkandung praktik nakal yang mengancam kepentingan masyarakat penyimpan dana.

STRATEGI

ekonomi makro yang baik

pada dasarnya harga-harga domestik yang stabil mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan terus di jaga perkembangannya agar kestabilan sistem keuangan berada pada titik aman. bank indonesia juga berupaya untuk tetap menjaga fundamental nilai tukar rupiah terhadap dolar AS  agar  pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan

KERJA SAMA

Menjaga sistem keuangan agar tetap stabil yang mudah dipahami di masyarakat

1. memperluas perbankan syariah. selain karena lebih adil dan berhati-hati, ekonomi syariah terbukti memiliki ketahanan terhadap krisis dengan zakat yang berpotensi lebih besar di Indonesia. lebih memilih perbankan syariah berarti ikut memajukan pertumbuhan ekonomi.

2. menjaga ekonomi sektor rill. bank indonesia terus berupaya menjaga kepercayaan investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia karena tanpa aliran dana yang besar segala bentuk aktivitas yang berhubungan dalam sektor riil akan terhambat dan membuat kestabilan keuangan menjadi lemah. untuk itu perlu adanya kebijakan bank indonesia dalam menaikkan BI rate 7,5 % , memperkuat operasi moneter, melakukan stabilitasi nilai rupiah, memperkuat makro prudensial, memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan memperkuat kerjasama antar bank sentral.

3. mencegah dan mengawasi impor dan ekspor . tentu saja untuk menekan adanya kecenderungan tindak ilegal perlu di beri peraturan bahwa impor pasif dengan komoditi tertentu saja dan di wajibkan verifikasi  di pelabuhan muat hanya bisa dilakukan oleh importer terdaftar dan memberikan garansi resiko pembayaran dari pembeli seperti fasilitas rediskonto wesel ekspor with resources serta mengawasi barang yang beredar dalam bentuk tax force terpadu antara intansi terkait.

sebagai mayarakat perlu adanya kesadaran dan kerjasama dalam menjaga kestabilan sistem keuangan dari hal kecil di sekitar kita. sedikit banyak pertumbuhan ekonomi Indonesia terus bergerak seperti istilah bagai roda untuk menghindari lubang perlu adanya kebijakan dari pemerintah dan bank indonesia untuk terus mengawasi dalam setiap aspek.Bank Indonesia tidak akan membiarkan perkembangan nilai tukar Rupiah di pasar bergerak secara bergejolak dan menimbulkan ketidakpastian, oleh karena itu Bank Indonesia tetap menempuh langkah-langkah yang diperlukan untuk menstabilkan nilai tukar RupiaH.

kesimpulan

ada istilah "good reform in the bad time"  yang memposisikan pemerintahan dulu yang mungkin saja masih di kategorikan sekarang jika keuangan kita sedang menghadapi masa-masa sulit baru bertindak  yang membuat Indonesia merasakan dampak yang terjadi dan masyarakat mendapat akibatnya seperti PHK besar-besaran, kemiskinan, harga sembako tinggi dan sebagainya sebelum adanya upaya pencegahan untuk itu perlu jika pemerintah terus menjalankan reformasi struktural yaitu sumber pembiayaan pembangunan, dalam sektor industri, dan kemandirian domestik yang di percepat dengan langkah  di bidang penguatan struktur produksi dan integrasi ke dalam rantai nilai global untuk meningkatkan daya saing, peningkatan ruang fiskal melalui optimalisasi pengelolaan sumber energi  dan kebijakan pendalaman pasar keuangan. bank indonesia setidaknya memiliki wewenang dalam menindak dengan tegas kepada bank umum maupun swasta yan dapat merugikan nasabah dan merugikan negara sesuai dengan hukum yang berlaku agar sistem keuangan tetap stabil dan pertumbuhan ekonomi indonesia semakin baik ke depannya.

Referensi

www.bi.go.id

www.kemenkeu.go.id

serta sumber lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun