Untuk masuk ke kuil Sensoji sendiri tidak dipungut biaya masuk jadi mudah saja untuk menjadikan kuil Sensoji sebagai destinasi wisata yang bersahabat dengan kondisi dompet.
![Dokumen pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/06/07/dsc02005-min-jpg-60bdf724d541df68b1462d12.jpg?t=o&v=555)
![Dokumen pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/06/07/dsc01988-min-jpg-60bdf765d541df6cd1030362.jpg?t=o&v=555)
 Setelah mensucikan diri menggunakan air dingin dari osuisha, kami pergi ke kuil utama. Untuk mencapai aula utama kuil kami harus melewati puluhan anak tangga. Sebelum sampai ke aula utama, kami melewati tempat yang bernama jokoro, yaitu sebuah tempat dupa yang diyakini oleh orang sekitar dapat menyembuhkan penyakit.
![Dokumen pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/06/07/dsc02006-min-jpg-60bdf8028ede48544822dff2.jpg?t=o&v=555)
Di dalam aula terlihat sebuah kotak sumbangan besar dengan lonceng bertali di atas nya dan juga atung dewa Kannon-sama di belakang kotak sumbangan tersebut. Sebelum berdoa, mereka memasukkan uang ke dalam kotak sumbangan raksasa. Lalu mereka akan membungkuk dua kali sebelum kemudian menyatukan tangan di depan dada. Walaupun saya beragama islam, saya dan kakak saya ikut berdoa disana untuk menghormati tradisi orang Jepang. Toh merasakannya sendiri lebih seru dibandingkan hanya membaca atau menonton di acara tv pikir saya.
Matahari sudah berada tepat diatas kepala usai keluar dari kuil utama. Saya dan kakak saya memutuskan untuk pergi membeli makanan sedangkan ibu dan ayah saya pergi ke halaman depan kuil untuk mengikuti kelas menyeduh teh ala warga Jepang.
     Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI