Mohon tunggu...
Mira Kurniasari
Mira Kurniasari Mohon Tunggu... -

Ibu dari 3 putri yang manis. Kami adalah praktisi homeschooling.

Selanjutnya

Tutup

Money

Menimbang-nimbang Penggunaan Energi Bersih untuk Masa Depan

31 Oktober 2013   10:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:47 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Energi dibutuhkan dalam berbagai bidang. Kebutuhan energi nasional akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, penduduk, standar hidup dan teknologi.Pada masa depan, penggunaan jenis energi baru cenderung bergeser ke arah technology based energydibandingkan resource based energy (energi fosil), karena semakin menipisnya jumlah persediaan energi fosil.

Berbagai studi perbandingan kelayakan pembangkit listrik skala nasional dilakukan untuk mencari pembangkit listrik yang efektif dan efisien.

Ketersediaan Sumber Energi di Dunia

Perbandingan Aneka Jenis Energi

Batubara

Gas

Nuklir

Matahari

Angin

Hidro

Kebutuhan Bahan Bakar atau Luas tanah untuk 1000MWe

2.21 Juta Ton

0.93 Juta Ton

21 Ton

2 Km2

67 Km2

246 Km2

550 Km2

(32000 Km2 irigasi)

Biaya (US sen/kWh)

* IEA-2010

6.7 – 10.7*

7.6 – 12.2*

4.2 – 7.7*

12 – 20

7.0 – 23.3*

Angka perbandingan tidak tersedia

Efektifitas biaya

ya

ya

ya

Angka perbandingan tidak tersedia

seringkali hidup-mati, tidak dapat memenuhi beban dasar

ya

Dapat memenuhi permintaan beban dasar

ya

ya

ya

Tidak

Tidak

ya

Kehandalan dan ketersediaan sumber

baik

baik

baik

Berubah setiap hari dan bergantung pada cuaca

Bervariasi dan bergantung pada cuaca

Bergantung pada musim

Sumber-daya cadangan

tidakdiperlukan

tidak

diperlukan

tidak

diperlukan

diperlukan

diperlukan

diperlukan

Eksport dalam dolar untuk Australia (akhir 2000)

8.7 milyar USD

1.9 milyar USD

0.37 milyar USD

Sebagian dari hasil penjualan teknologi

Sebagian dari hasil penjualan teknologi

Sebagian dari hasil penjualan teknologi

Emisi CO2

rata-rata

1.10 kg

CO2/kWh

0.47 kg

CO2/kWh

0.01 kg

CO2/kWh

0.05 kg

CO2/kWh

0.02 kg

CO2/kWh

0.02 kg

CO2/kWh

Emisi lain ke lingkungan

NOx, SO2

Air hangat dari kondenser

NOx, SO2

Air hangat dari kondenser

-

Air hangat dari kondenser

nihil

nihil

nihil

Limbah lain

Abu 66 ribu Ton, abu terbang 320 ribu Ton/GWe

27 Ton bahan-bakar bekas radioaktif /GWe

limbah beracun dari produksi panel matahari

nihil

nihil

Dampak lingkungan lain

penambangan ekstensif, permasalahan transportasi, hujan asam

fasilitas produksi, pemipaan, hujan asam

penambangan secara terbatas, permasalahan penyimpanan limbah tambang (tailing)

diletakkan di atap

tidak enak dipandang, berisik, burung dapat menabrak rotor

perubahan terhadap ekosistem melalui bendungan yang menenggalamkan daerah yang luas

Menurut Direktur Utama PLN (2010) batubara masih yang ter-ekonomis.

  • 1 Kwh dari energi batubara sekitar Rp 500 atau Rp 600
  • 1 Kwh dari PLTMHsekitar Rp 787 (tapi investasi awal cukup mahal)
  • 1 Kwh dari Gassekitar Rp 900
  • 1 Kwh dari BBMsekitar Rp 1.800
  • 1 Kwh dari PLTSsekitar Rp 2.500

Sumber www.esdm.go.id

Berdasarkan berbagai perbandingan, sepanjang energi tak terbarukan masih ada memang energi tersebut lebih murah apalagi nuklir memiliki ketersediaan yang banyak (3600 tahun untuk kebutuhan dunia).

Opini pribadi sebagai ibu rumah tangga rasanya tidak nyaman dengan PLTN yang memiliki resiko cukup besar.Apalagi membaca tentang pengalaman Jepang dengan PLTN yang beralih ke pembangkit listrik yang lebih aman.

JEPANG BERALIH PADA ENERGI AMAN

Jepang yang termasuk Negara ke tiga atas jumlahnya PLTN sedunia memutuskan untuk beralih ke tenaga surya setelah “dipaksa” oleh masyarakatnya terutama setelah kejadian gempa 2011 yang melumpuhkan seluruh PLTN dan menyebabkan penyebaran radiasi ke beberapa daerah.

Bahkan Perdana Menteri Jepang, Naoto Kan berjanji akan menyediakan panel surya untuk sekitar 10 juta rumah. Ini diungkapkannya pada pertemuan 50th anniversary of the Organisation for Economic Cooperation and Development di Paris hari Rabu 25 Mei 2011. PM Jepang telah membatalkan rencana kebijakan energi nasional dimana PLTN akan memenuhi setengah dari kebutuhan energi Jepang pada tahun 2030, kemudian menganjurkan energi terbarukan sebagai pilar utama dari baur energi nasional Jepang. Untuk melakukan hal ini, Jepang menargetkan akan menurunkan biaya PLTS secara drastis.

1383188529250360846
1383188529250360846
Sumber: solardaily

Selain itu Jepang akan membangun Tenaga Angin Lepas Pantai Terbesar di dunia yang menghasilkan kekuatan hingga setara 21% total energy yang dihasilkan pembangkit tenaga nuklir yang sekarang tidak berfungsi. Turbin lepas pantai ini diperkirakan akan menghasilkan energi dua kali lipat dari energi lepas pantai terbesar saat ini yaitu pembangkit tenaga angin Greater Gabbard di Inggris. Pembangkit tenaga angin di Inggris itu mampu menghasilkan 504 megawatt dengan mengggunakan 140 turbin dan mampu untuk memenuhi kebutuhan energi hampir satu juta rumah.

13831885762094481444
13831885762094481444
Dalam merealisasi proyek ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Pemerintah Jepang mengeluarkan anggaran sebesar US$16,3 miliar dalam proyek energi terbarukan hanya untuk tahun 2012 saja. Sumber: Discovery News

PILIHAN INDONESIA

NASIONAL Saat ini kita perlu menggunakan energi dari sumber daya alam tak terbaharukan secara “smart”. Kebutuhan energi masa depan tentu bergantung kepada kebiasaan penggunaan energi. Kampanye hemat energi perlu dilakukan secara “smart” pula.Kampanye hemat energi harus berupa informasi aksi praktis yang sekaligus menginformasikan besarnya efisiensi biaya. Kampanye ini harus dipisahkan sesuai target seperti masyarakat umum, pemerintahan danperusahaan/industry. Metoda kampanye pun harus inovatif sehingga sasarannya lebih mengena. Kampanye ini harus dievaluasi secara kuantitas terkait dengan penurunan penggunaan energi per orang seiring dengan perubahan kebiasaan hemat energi. Kampanye ini memiliki target yang jelas bahwa kebutuhan energi pada masa depan harus bisa lebih kecil dibandingkan prediksi kebutuhan energi masa depan tanpa ada perubahan kebiasaan hemat energi. Kampanye hemat energi ini perlu didukung dengan berkembangnya produk-produk hemat energi. Dengan adanya perilaku hemat energi sehingga kebutuhan energi pun tidak setinggi yang diprediksi pada awal maka memungkinkan kita memilih energi bersih yang aman. Mungkin biaya lebih tinggi dari energi nuklir tapi ini justru memaksa semua pihak untuk lebih hemat energi biar lebih efisien. Apalagi dengan berkembangnya energi mandiri di berbagai wilayah Indonesia sehingga kebutuhan energi nasional pun tidak terlalu besar.

Jadi saya lebih mendukung pengembangan energy bersih yang aman alias bukan nuklir

KAWASAN

Indonesia adalah Negara kepulauan yang luas dengan jumlah penduduk yang besar. Di sisi lain Indonesia kaya akan sumber daya alam.

Keberadaan Indonesia yang berada di khatuliswa dengan Energi matahari yang diterima di Indonesia memiliki kerapatan rata rata 4,8 kWh/m2 per hari menunjukkan bahwa potensi energy surya yang didapat Indonesia sangat besar. Sumber daya air Indonesia pun melimpah sehingga sangat potensi dibangun pembangkit listrik mikro hidro. Saya jadi ingat ibu Tri Mumpuni yang bergerak di pembangunan pembangkit listrik mikro hidro di pedesaan. Salam hangat untuk ibu Trimurti.

Di sisi lain potensi tenaga angin juga besar. Potensi energi angin di Indonesia cukup memadai, karena kecepatan angin rata-rata berkisar 3,5 - 7 m/s. Hasil pemetaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada 120 lokasi menunjukkan, beberapa wilayah memiliki kecepatan angin di atas 5 m/detik, masing-masing Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Pantai Selatan Jawa.

Pembangunan pembangkit listrik energi surya, mikro hidro dan angin sangat dimungkinkan untuk kawasan suatu daerah. Rasanya sudah banyak penelitian yang terkait dengan hal ini bahkan sudah dipraktekkan.Hal ini menunjukkan bahwa berbagai kawasan dapat secara mandiri menghasilkan energi untuk wilayahnya. Tinggal masing-masing daerah melihat secara jujur potensi yang dimiliki dan efektif diterapkan. Namun memang perlu analisa kelayakan dan penerapan yang tepat.

Jangan seperti pembangunan tenaga angin di Nusa Penida Bali yang telah menghabiskan dana 10,5 Milyar Rupiah yang bisa menghasilkan 765 KW (cukup untuk 850 rumah @900watt). Namun tenaga angin ini justru tidak berjalan dengan baik bahkan membuat PLN rugi sehingga ditidakaktifkan lagi. Ini pengalaman yang tidak boleh berulang.

13831886191891895329
13831886191891895329

INDIVIDUAL

Hemat energi

a.Produk hemat energi

Produk-produk hemat energi semakin berkembang seiring adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk menggunakan produk yang lebih hemat energi serta kebijakan pemerintah untuk mendorong perusahaan membuat produk yang hemat energi. Produk hemat energi ini semakin berkembang pula karena tarif listrik semakin tinggi.

Kita lebih jeli untuk memilih produk yang memenuhi kebutuhan namun menggunakan watt yang lebih rendah (efisien) seperti penggunaan lampu LED yang juga tahan lama.

b.Perilaku hemat energi

13831886521470375952
13831886521470375952

Saya jadi ingat saat Amerika Serikat mengalami krisis ekonomi tahun 2000, Oprah mengadakan talk show tentang cara praktis mengurangi pengeluaran rumah tangga secara signifikan hanya dengan kebiasaan hemat energi seperti melepas stop kontak.Jadi penting informasi praktis tentang hemat energi yang perlu juga disampaikan seberapa pengaruhnya terhadap efisiensi pengeluaran rumah tangga.

1.sekolah

Efektif merubah perilaku dengan memulai kebiasaan hemat energy sejak anak-anak melalui pendidikan di sekolah apalagi jika didukung dengan kebiasaan di rumah yang diberi contoh oleh orang tuanya.

Pendidikan yang diterapkan harus berupa praktek yang tentu dilengkapi penjelasan. Dengan praktek, sasaran pendidikan lebih mudah tercapai.

2.Pemerintah dan Masyarakat membuat kampanye hemat energy. Hal ini akan mendorong masyarakat maupun industry untuk peduli agar hemat energy yang sebenarnya akan menghemat uang. Gaung ini akan lebih mengena jika menjadi kebijakan pemerintah maupun perusahaan untuk hemat energy yang dituangkan dalam bentuk aturan praktis sepertiyang dilakukan BODY SHOP dengan membuat brosur tentang bagaimana peran kita dalam hemat energy.

13831886951443999609
13831886951443999609

13831887222055831469
13831887222055831469

13831887862052783758
13831887862052783758

Efisiensi Penggunaan Transportasi Pribadi dan Usahakan Menggunakan Transportasi Umum

Ada teman yang mengatakan, bagus BBM naik karena masyarakat akan pikir 100 x untuk menggunakan kendaraan pribadinya. Jadi mereka lebih hemat. Di sisi lain para pengusaha berteriak. Tapi saya jadi ingat bagaimana cina menggunakan system cluster untuk industrinya sehingga mengurangi biaya transportasi. Semua pilihan ada konsekuensi dan berbagai kebijakan akan saling mempengaruhi.

Di sisi lain pemerintah juga perlu menyediakan transportasi umum yang layak bagi masyarakat. Untuk Jakarta, kereta jabotabek sudah cukup nyaman dan murah. Hal ini menjadi pilihan yang bagus bagi masyarakat.

Desain rumah hemat energi

Prinsip rumah hemat energi minimal adalah sirkulasi udara dan cahaya yang baik dan cukup.

Alhamdulillah ini bisa dilakukan di rumah kami yang sederhana. Kami menggunakan pintu kawat di pintu depan dan pintu atas sehingga aliran udara bisa mengalir dengan baik. Ventilasi juga kami buat sedemikian rupa sehingga alirannya cukup baik yang dilengkapi dengan kawat nyamuk yang mudah dibersihkan.

Untuk ketersediaan cahaya, kami menggunakan fiber putih untuk menggantikan beberapa bagian penutup atap dan menggunakan kaca cukup besar.

Untuk yang memiliki dana yang besar bisa menggunakan arsitek untuk memperhitungkan desain rumah hemat energi yang terbaik

13831888581483148105
13831888581483148105

architecturenesia.blogspot.com

Energi Mandiri

Cerita yang menjadi motivasi saya untuk mewujudkan energi mandiri adalah cerita tentang rumah gelandangan di Jepang.

Tahun 2004 terbit sebuah buku berjudul "Solar Zero Yen House" yang membahas rumah-rumah yang dibangun dengan biaya seminim mungkin oleh para gelandangan di Tokyo, Osaka, dan Nagoya. Buku ini ditulis oleh Kyohei Sakaguchi, seorang arsitek Jepang. Sakaguchi tertarik dengan sebuah rumah yang unik yang dilengkapi panel tenaga surya. Setelah menyelidiki, ternyata gelandangan yang tinggal di dalam rumah mini ini pernah bekerja untuk perusahaan kamera. Dia telah mengenal cara kerja elektronika. Dengan membuat panel tenaga surya, maka listrik yang dihasilkan bisa menyalakan TV dan radio sebagai penghibur dalam rumah.

13831888952142318370
13831888952142318370

Saat mencari tahu alternatif tenaga listrik yang memungkinkan untuk skala rumah ternyata sudah ada yang menjual paket peralatan dan instalasi pembangkit listrik tenaga surya dan tenaga angin.Untuk menghasilkan 200 watt dengan tenaga surya butuh investasi sekitar Rp 3.500.000 sedangkan investasi yang dibutuhkan untuk tenaga angin sekitar Rp 5.000.000 untuk jumlah watt yang sama (Harga tahun 2012). Kalau dilihat perbandingan tersebut pilihan tenaga surya menjadi lebih efisien.

13831888221967203572
13831888221967203572
13831889811712082660
13831889811712082660

Sekarang waktunya membandingkan penggunaan tenaga surya dan PLN. Untuk perhitungan sederhana untuk pemakaian 4 buah lampu 20 watt selama 1 bulan :

  • ·Pemakaian listrik PLN (konvensional) rata-rata pemakaian 8 jam
  • ·4 buah lampu watt/bulan = 4 lampu x 20 watt x 8 jam x 30 hari = 19.200 watt = 19,2 KW
  • ·Biaya listrik per bulan = 19,2 KW x Rp 795 = Rp 15.264
  • ·Biaya listrik per 20 tahun dengan standar TDL saat ini = Rp 14.264 x 12 bulan x 20 tahun = Rp 3,6 juta

Penggunaan panel surya dengan 4 lampu LED membutuhkan investasi awal sekitar Rp 3,5 juta dengan biaya pemeliharaan berupa pengadaan batere setiap 4 tahun (http://www.astudioarchitect.com)

Biaya selama 20 tahun untuk tenaga surya sebanding dengan penggunaan listrik PLN walaupun memang tenaga surya membutuhkan investasi awal yang besar. Hal ini memang menjadi pilihan yang cukup memberatkan bagi masyarakat umum kecuali ada kebijakan pemerintah yang mendukung hal ini dengan adanya pengadaan peralatan tenaga surya yang lebih terjangkau apalagi jika ada sinergi dengan PLN seperti di Jepang.

AKHIRNYA…

Bagi pemerintah, pilihan Energi Masa Depan bergantung pada konsekuensi apa yang ingin diambil. Bagi masyarakat secara umum, jika hemat energi menjadipilihan yang efisien sudah pasti akan dipilih. Bagi masyarakat yang lebih mampu berperan aktif tentu pilihan hemat energi menjadi suatu upaya hidupnya lebih baik baik bagi dirinya maupun bagi keberlangsungan bumi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun