Dawai melilit teraturÂ
Kukira, tetapi tak bisa ditebak
Kapan berubahÂ
Sama atau berbeda dari latar
Bagaimana dan aku bisa apa
Aku gak bisa mendapatkannya
Tapi, dipaksa
Mereka, memaksa
Sulit
Berat
Harus
Bisa kena kau
Kata dawai
Pajak lahir buat apa, kamu?
Aku merasa tak butuh
Rasanya tak semanis kopi pahit
Mungkin latte
Katanya buat kamu juga, anak-anak kita
Siapa yang bayar jika kamu terbaring sakit
Kata sejarah tak pernah gagal bayar hingga kini
Hanyut dalam kedukaan, pilu, karena si jahat covid 19
Untung kita tervaksin, katamu
Kata ibu itu dari pajak kita
Aku pikir mungkin
Menurutmu ada rumput sebelah lebih hijau
Anakku masuk perguruan tinggi negeri
Pertalite turun, lumayan
Si melon hijau kutenteng
Tol Jakarta ke Jawa, kami lewat mampir di rest area
Banjir datang, gempa mengguncang
Kutarik selimut di  tenda pengungsian
Aku pikir benar
Pajak
Dawai pajak, menjerat?
Atur mengatur irama dan bait lagu
Mengajak kita bernyayi
Menari bila kakimu kuat, wahai owners
Lompatlah semampumu
Dawai pajak dan pajaknya
Wajib untuk bakti anak bangsa
Kesejahteraan masyarakat dan aku, kita
Pembiayaan mereka, negara, ini
Kata ibu, ibu pertiwi
Dawai dawai pajak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H