Mohon tunggu...
Mirah Delima
Mirah Delima Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar dan Mendengarkan

Belajar dan Mendengarkan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak Kecil ke Kantor Pajak! Terlalu!

31 Agustus 2023   09:12 Diperbarui: 3 September 2023   12:27 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto 1-Mengejar Balon Merah Muda

Kita tau, peran orangtua dalam tumbuh kembang anak sangat penting, apalagi perkembangan perilaku anak usia dini. Perkembangan perilaku untuk menolong dan berbagi. 

Peran orangtua terbagi 3 peran meliputi peran sebagai pendidik, motivator, dan fasilisator. Tetapi timbul kendala yang terjadi dalam mengembangkan perilaku menolong dan berbagi yang ditanamkan orangtua kepada anak. Misal pengajaran yang berbeda antara lingkungan bermain dan apa yang diajarkan di rumah. Keadaan ini dapat menyebabkan anak jadi ragu bahkan tidak mau untuk bersikap menolong dan berbagi ke orang lain. 

Kebiasaan ini yang anak lakukan di rumah. Kebiasaan ini terjadi secara konsisten (tetap) menurut Matondang (2016). Misal anak tidak boleh bermain kejar-kejar hingga berteriak, tetapi pada saat di lingkungan luar, anak bersama anak-anak lainnya di tempat bermain anak, itu bisa terjadi. Tatkala melihat anak lainnya jatuh, anak tadi akan ragu, bingung atau dia tidak akan bermain dengan leluasa dan nyaman bersama anak-anak lainnya. Dia hanya melihat dan tak ada niat mau berbagi alat main di tempat bermain tersebut. Kendala ini bisa diatasi dengan cara, orangtua menciptakan keselarasan antara lingkungan bermain dan pengajaran di rumah. 

Foto 3- Asik Bermain di RPTRA Kantor Pajak Kosambi
Foto 3- Asik Bermain di RPTRA Kantor Pajak Kosambi

Seperti jadwal kegiatan dari orangtua Toni. Siang hari mereka harus berkunjung dan berkonsultasi ke kantor pajak. Karena mengartikan masalah pajak adalah penting, maka sebagai orang tua, membuat jadwal kegiatan lebih untuk anaknya. Jadwal yang bisa disesuaikan dengan kegiatan orang tua di rumah. Artinya anak-anak dapat lebih dilibatkan dalam kegiatan orang tua. Apalagi saat mood dan emosi anak yang mudah berubah. 

Timbul rasa bosan bila harus menunggu berjam-jam lamanya. Rasa bosan dan lelah, bisa membuat anak merengek bahkan menangis karena merasa tidak diperhatikan. Akibatnya dapat mengganggu aktivitas penting orangtua. Terutama untuk hal-hal atau kegiatan yang sangat mendesak.  Di saat inilah, Kantor Pajak Kosambi hadir dalam pelayanan perpajakan dan penyediaan fasilitas publik. Termasuk memperhatikan akan kebutuhan Wajib Pajak, termasuk  anak-anak yang ikut diajak orangtuanya.

Sejak pukul 15.34 WIB s.d. 17.15 WIB, akhirnya konsultasi pajak selesai. Tak terasa hari sudah sore, namun Toni masih saja bermain dengan perosotan di RPTRA yang ada di TPT. Petugas bertanya, apakah Toni suka main di Kantor Pajak ini? Jawabannya cukup mencegangkan. "Iya, aku bisa bermain. Mama Papa gak selesai ngobrolnya sejak tadi," jawabnya sambil memainkan balon lembayung di tangannya.

Sebagai bagian dari salah satu unit Kemenkeu, Kantor Pajak Kosambi berperan secara aktif memberikan perhatian dan memfasilitasi kebutuhan dari anak-anak usia dini yang diajak oleh orangtuanya ke kantor pajak. Layanan perpajakan dari Kantor Pajak Kosambi, memuaskan bagi orangtua Toni yang membutuhkan solusi atas pelaporan SPT Tahunan  yang lebih bayar. Selain itu, memberikan dampak positif bagi perkembangan anak usai dini. Harapannya agar kebutuhan perpajakan Wajib Pajak dapat terpenuhi dan di saat bersamaan pula kebutuhan bermain anak-anak dari Wajib Pajak tercukupi.

Jika demikian, Wajib Pajak tidak perlu ragu dan bingung bila mempunyai anak kecil, yang tidak dapat ditinggal atau bingung mau dititipkan kemana/dimana, dapat mengajak serta anak ke kantor pajak. Hati tenang, urusan pajak beres. Hati anak senang dapat bermain di Kantor Pajak Kosambi! Anak kecil harus ke Kantor Pajak!

Foto 4- Layanan Perpajakan oleh Penyuluh Pajak
Foto 4- Layanan Perpajakan oleh Penyuluh Pajak

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun