Mohon tunggu...
Mirah Delima
Mirah Delima Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar dan Mendengarkan

Belajar dan Mendengarkan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mungkin Ngga Agorafobia Mural?

29 Agustus 2021   05:05 Diperbarui: 29 Agustus 2021   15:04 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Conklin, T R (2012). Street Art, Ideology, and Public Space

Jadinya…dari aparat pun bertindak berlebihan. Muralnya di ruang publik lho, untuk bisa menjadi “wadah” ekspresi, sebagai bentuk desentralisasi menyatakan banyak hal yang tidak bisa atau bisa, terlebih mural itu bukan sesuatu yang baru di negara ini. Sebab…seni jalanan memiliki andil dalam perlindungan hak-hak: menuntut”…keadilan bagi semua

Referensi:

1. Tsilimpounidi, M & Walsh, A (2010). Painting Human Rights: Mapping Street Art in Athens. Vol.2 No.2
2. Conklin, T R (2012). Street Art, Ideology, and Public Space. Portland State University. pp. 1-68
3. https://flickr.com/photos/37996580417@N01/27110831351 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun