Tanggal 21 November diperingati sebagai Hari Guru. Peringatan ini merupakan wujud terima kasih dari pemerintah pusat kepada guru atas jasa guru dalam pendidikan di negara tercinta.
Dulu ketika menjadi murid sekolah, yang saya tahu tugas seorang guru hanyalah mengajar dan sebagai wali kelas saja yang tugasnya adalah sebagai orang tua kita di kelas.Â
Namun setelah saya bekerja di sekolah, ternyata tugas guru itu tidak hanya mengajar namun juga banyak tugas lain yang harus dikerjakan sebagai seorang guru.Â
Bahwa guru tidak hanya mengajar namun juga harus bisa menilai, melatih dan mengevaluasi anak didiknya dalam pelajaran maupun membimbing dan mengarahkan anak didiknya untuk mempunyai sikap dan budi pekerti yang baik.Â
Selain itu selain mengajar dan mendidik siswa, guru juga sering kali diberikan tugas tambahan lainnya entah itu sebagai wakil kepala sekolah hingga pembina ekstakurikuler, menjadi panitia utama kegiatan sekolah maupun membuat administrasi pembelajaran yang sangat banyak format pembelajarannya. Karenanya memang benar adanya jika dikatakan bahwa menjadi guru adalah salah satu pekerjaan yang punya dedikasi tinggi sehingga layak diapresiasi dengan baik juga oleh pemerintah.
Di masa pandemi khususnya, tugas guru tidaklah mudah. Mereka harus mengajar lewat aplikasi online, membuat lagi berbagai macam administrasi pembelajaran yang harus disesuaikan di masa pandemi, harus berinovasi agar murid-muridnya tetap mau mengikuti pembelajaran secara online sambil melakukan pembelajaran yang aturannya sudah diterapkan oleh dinas pendidikan daerah setempat. Karenanya betapa pentingnya kita menghormati guru kita dan tidak melupakan jasanya karena tugas guru tidaklah mudah.Â
Bercerita tentang kenangan bersama guru, rasanya terlalu banyak untuk diceritakan apalagi saya akhirnya bekerja di dunia pendidikan yang tugas utamanya membantu guru dan sekolah dalam hal administrasi dan manajemen sekolah. Dan pastinya cerita saya ini akan sama dengan cerita teman-teman yang kini bekerja di dunia pendidikan.
Dulu ketika saya masih menjadi murid, setiap upacara hari Senin tentunya saya berada di barisan para murid dan di depan barisan kami adalah para guru maupun staf.Â
Belasan tahun kemudian saya ada di barisan depan bersama guru-guru saya ketika upacara bendera. Bahkan upacara bendera dipimpin oleh kepala sekolah yang tak lain adalah guru saya yang ketika saya SMP.
Bekerja di sekolah, membuat saya bertemu kembali dengan banyak guru-guru SMP saya karena kebetulan saya bekerja di SMP. Ada yang sudah menjadi kepala sekolah dan ada yang tetap menjadi guru.Â
Waktu awal-awal bekerja dengan guru, ada rasa canggung, malu menegur duluan bahkan tidak percaya karena akhirnya bisa dipertemukan kembali dengan guru dengan keadaan yang berbeda, bukan lagi sebagai guru dan murid tapi sebagai rekan kerja.
Yang dulunya menjadi muridnya, kini membantunya dalam urusan administrasi.
Yang dulunya menjadi muridnya, kini sama-sama menjadi guru.
Dan ternyata betul bahwa pekerjaan yang membuat awet muda itu adalah menjadi guru karena setiap hari kerja mereka melihat keceriaan anak didiknya, selalu merasa senang dengan perkembangan positif anak didiknya namun menerima dengan lapang dada jika anak didiknya ada yang tidak berhasil.Â
Selalu bersyukur mendapatkan pendapatan berapapun yang diterima karena tidak semua pendapatan guru itu besar. Dan guru-guru yang saya temui belasan tahun kemudian pun ternyata masih awet muda.Â
Menjadi guru memang akan membuat kita bertemu kembali dengan murid-murid kita. Kepada salah satu guru yang kini menjadi rekan kerja, saya pernah bertanya tentang bagaimana ketika bekerja kemudian bertemu kembali dengan murid yang kini sudah menjadi rekan kerja.
Jawaban guru saya adalah bahwa justru itu sangat membanggakan karena bertemu lagi dengan muridnya dalam kondisi sudah menjadi "orang" dalam hal ini sukses dan muridnya kini mau menjalani pekerjaan yang mulia yaitu sebagai guru.
Namun meskipun kini hanya sebatas rekan kerja bukan berarti memperlakukan guru kita layaknya teman kerja. Bukan berarti kita sudah sepadan dengan guru kita.Â
Guru tetaplah guru yang meskipun telah menjadi rekan kerja, namun tetaplah seseorang yang harus kita hormati dan tetap mengutamakan adab kepada orang yang lebih tua.Â
Kita jangan pernah merasa sama kedudukan dengan guru kita karena bagaimanapun beliau adalah sosok yang berperan membuat kita sukses dan kemudian bisa bekerja kembali dengan guru kita.
Seperti yang guru saya bilang, jabatan tertinggi guru itu lebih ke level pengawas ataupun kepala sekolah namun guru mampu membantu anak-anak mempunyai jabatan tertinggi melebihi jabatan mereka.Â
Guru memang bukanlah pekerjaan hebat, namun bisa menjadikan seseorang menjadi hebat dan sukses. Karena sejatinya guru adalah orang tua kedua yang membantu jalan kita menuju gerbang kesuksesan.
Hormati gurumu sehebat apapun kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H