Bekerja di sekolah, membuat saya bertemu kembali dengan banyak guru-guru SMP saya karena kebetulan saya bekerja di SMP. Ada yang sudah menjadi kepala sekolah dan ada yang tetap menjadi guru.Â
Waktu awal-awal bekerja dengan guru, ada rasa canggung, malu menegur duluan bahkan tidak percaya karena akhirnya bisa dipertemukan kembali dengan guru dengan keadaan yang berbeda, bukan lagi sebagai guru dan murid tapi sebagai rekan kerja.
Yang dulunya menjadi muridnya, kini membantunya dalam urusan administrasi.
Yang dulunya menjadi muridnya, kini sama-sama menjadi guru.
Dan ternyata betul bahwa pekerjaan yang membuat awet muda itu adalah menjadi guru karena setiap hari kerja mereka melihat keceriaan anak didiknya, selalu merasa senang dengan perkembangan positif anak didiknya namun menerima dengan lapang dada jika anak didiknya ada yang tidak berhasil.Â
Selalu bersyukur mendapatkan pendapatan berapapun yang diterima karena tidak semua pendapatan guru itu besar. Dan guru-guru yang saya temui belasan tahun kemudian pun ternyata masih awet muda.Â
Menjadi guru memang akan membuat kita bertemu kembali dengan murid-murid kita. Kepada salah satu guru yang kini menjadi rekan kerja, saya pernah bertanya tentang bagaimana ketika bekerja kemudian bertemu kembali dengan murid yang kini sudah menjadi rekan kerja.
Jawaban guru saya adalah bahwa justru itu sangat membanggakan karena bertemu lagi dengan muridnya dalam kondisi sudah menjadi "orang" dalam hal ini sukses dan muridnya kini mau menjalani pekerjaan yang mulia yaitu sebagai guru.
Namun meskipun kini hanya sebatas rekan kerja bukan berarti memperlakukan guru kita layaknya teman kerja. Bukan berarti kita sudah sepadan dengan guru kita.Â
Guru tetaplah guru yang meskipun telah menjadi rekan kerja, namun tetaplah seseorang yang harus kita hormati dan tetap mengutamakan adab kepada orang yang lebih tua.Â
Kita jangan pernah merasa sama kedudukan dengan guru kita karena bagaimanapun beliau adalah sosok yang berperan membuat kita sukses dan kemudian bisa bekerja kembali dengan guru kita.