Sepanjang perjalanan, kami melihat semuanya. Persawahan hijau yang dikelilingi bukit, aliran sungai yang masih jernih, hutan jati, perkebunan teh, jalan perkampungan yang bersih dan sepi, suasana kampung yang asri, aktivitas masyarakat di sawah dan sesekali berinteraksi dengan masyarakatnya.
Sepanjang perjalanan maupun ketika berhenti menikmati keindahan alam tersebut, tidak ada hentinya mengucapkan rasa takjub atas apa yang Tuhan ciptakan.Â
Buat saya pribadi, ini adalah liburan paling mewah tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya.
Untuk liburan seperti itu modalnya ada enam yaitu: bensin motor yang tidak lebih dari 20 ribu, bawa makan dan minum dari rumah, Â tetap pakai protokol kesehatan, banyakin berdoa karena itu jalur sepi, jangan bawa sampah maupun buang sampah sembarangan di daerah tersebut dan yang utama adalah adab sopan santun tetap harus kita lakukan karena bagaimanapun kita adalah tamu di daerah tersebut.
Jadi jangan khawatir tidak bisa berlibur di tanggal tua karena masih banyak yang bisa kita lakukan agar tetap liburan.Â
Liburan sejatinya adalah sarana atau cara kita untuk merasa diri lebih tenang, cara me-refresh jiwa dan pikiran mengingat pikiran dan badan kita memang membutuhkan keseimbangan.Â
Keseimbangan dalam menyibukkan diri demi kebutuhan kita yang utama dan juga menyenangkan diri agar hati dan diri kita bahagia.
Dan kebahagiaan diri bisa didapat dengan cara yang sederhana yaitu menikmati alam indah yang Tuhan telah ciptakan
Jangan lupa berlibur, tetap jaga kesehatan dan tetap selalu terapkan protokol kesehatan